kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Di Forum PBB, Rusia dan AS Bedebat Soal Senjata Nuklir di Luar Angkasa


Kamis, 25 April 2024 / 08:42 WIB
Di Forum PBB, Rusia dan AS Bedebat Soal Senjata Nuklir di Luar Angkasa
ILUSTRASI. Bendera Rusia dan Amerika Serikat berkibar di?Vnukovo International Airport, Moskow.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Rusia pada hari Rabu (24/4) menggunakan hak veto untuk memblokir rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB yang diajukan oleh AS, yang menyerukan negara-negara untuk mencegah perlombaan senjata di luar angkasa.

Penolakan dari Rusia itu membuat AS semakin mempertanyakan apakah Moskow menyembunyikan sesuatu di luar angkasa.

"Hak veto hari ini menimbulkan pertanyaan: Mengapa? Mengapa jika Anda mengikuti aturan, Anda tidak mendukung resolusi yang menegaskan kembali aturan tersebut? Apa yang mungkin Anda sembunyikan? Ini membingungkan dan memalukan," kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, dikutip Reuters.

Membalas "serangan" itu, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, kemudian menuduh AS sengaja melecehkan Rusia. Nebenzia mengatakan pihaknya akan segera memulai negosiasi dengan anggota dewan mengenai rancangan resolusinya sendiri yang bertujuan menjaga ruang angkasa tetap damai.

Baca Juga: Pesan Putin ke Barat: Rusia Siap untuk Perang Nuklir

"Kami menginginkan pelarangan penempatan senjata apapun di luar angkasa, tidak hanya sekadar senjata pemusnah massal. Namun Anda tidak menginginkan hal itu. Izinkan saya menanyakan pertanyaan yang sama kepada Anda: Mengapa?" kata Nebenzia.

AS dan Jepang mengajukan rancangan resolusi soal senjata luar angkasa itu melalui pemungutan suara setelah melewati perundingan selama hampir enam minggu.

Rancangan resolusi itu mendapat 13 suara mendukung, sementara China memilih abstain dan Rusia memberikan veto.

Pada dasarnya, rancangan itu akan menegaskan kewajiban untuk mematuhi Perjanjian Luar Angkasa dan meminta negara-negara untuk berkontribusi secara aktif terhadap tujuan penggunaan ruang angkasa secara damai dan pencegahan perlombaan senjata di luar angkasa.

Baca Juga: Kim Jong Un Mengawasi Langsung Simulasi Serangan Nuklir Korea Utara

Perjanjian Luar Angkasa tahun 1967 melarang negara-negara penandatangan, termasuk Rusia dan AS, untuk menempatkan “objek apa pun yang membawa senjata nuklir atau jenis senjata pemusnah massal lainnya” di orbit sekitar Bumi.

Beberapa waktu terakhir, AS menduga Rusia telah memiliki sistem senjata nuklir yang berbasis di ruang angkasa. Intelijen AS mengatakan, radiasi elektromagnetiknya jika diledakkan akan menonaktifkan jaringan satelit yang luas.

Meskipun demikian, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, memastikan bahwa Rusia belum mengerahkan senjata semacam itu.

Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Ryabkov, mengatakan pihaknya dan AS telah melakukan pembicaraan untuk memastikan tidak adanya penempatan senjata nuklir di luar angkasa.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×