Sumber: South China Morning Post,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Dalam kasus lain di Changde, sebuah kota di provinsi Hunan di China tengah, seorang wanita dinyatakan positif pada 9 Februari, lima hari setelah dia dibebaskan dari karantina di rumah sakit setempat setelah dites negatif dalam dua tes laboratorium sebelumnya.
Sementara itu, di selatan kota Guangzhou, virus corona ditemukan dalam sampel tinja dari sejumlah kecil pasien yang pulang, South Metropolitan Daily melaporkan pada hari Sabtu.
Baca Juga: Italia terkejut, kasus virus corona melonjak tiba-tiba dari 3 menjadi 152 kasus!
"Mungkin masih ada fragmen virus atau gen virus pada pasien yang dipulangkan," kata Cai Weiping, kepala departemen penyakit menular di Rumah Sakit No. 8 Guangzhou. “Belum pasti apakah mereka menular. Ini adalah patogen baru, dan kami belum memiliki proses yang sempurna untuk memahaminya."
Sementara itu, kekhawatiran internasional tentang penyebaran virus corona di luar China semakin meningkat pada hari Minggu (23/2/2020). Kecemasan ini terjadi seiring dengan peningkatan tajam infeksi virus corona di tiga negara, yakni Korea Selatan, Italia dan Iran.
Baca Juga: Warga global panik, kasus virus corona di Iran, Korsel, dan Italia kian merajalela
Melansir Reuters, saat ini Korea Selatan berada dalam status waspada setelah jumlah korban yang terinfeksi melonjak lebih dari 600 orang dengan 6 kematian.
Sementara, Italia mencatatkan peningkatan kasus menjadi 132 dan memberlakukan pembatasan ketat di beberapa bagian negara itu untuk mencoba menghentikan penyebaran. Adapun Iran telah mengonfirmasi ada 43 kasus infeksi, dengan 8 kematian.
Di China, pihak berwenang melaporkan adanya 648 kasus infeksi baru - lebih tinggi dari sehari sebelumnya - akan tetapi hanya 18 yang berada di luar provinsi Hubei. Ini merupakan jumlah terendah di luar episentrum sejak pihak berwenang mulai menerbitkan data sebulan lalu.
Baca Juga: Cegah perlambatan ekonomi akibat corona, Indef minta investasi digenjot
Data Reuters menunjukkan, virus ini telah membunuh 2.442 orang di Tiongkok, yang telah melaporkan 76.936 kasus. Wabah ini juga telah menyebar ke sekitar 26 negara dan wilayah lain, dengan korban tewas sekitar 20 orang lebih, menurut penghitungan Reuters.