kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Diam-Diam, China Rekrut Ilmuan Elit Chip Luar Negeri ketika AS Memperketat Pembatasan


Jumat, 25 Agustus 2023 / 08:03 WIB
Diam-Diam, China Rekrut Ilmuan Elit Chip Luar Negeri ketika AS Memperketat Pembatasan


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TEKNOLOGI CHINA - Selama satu dekade hingga tahun 2018, China berupaya merekrut ilmuwan elit yang dilatih di luar negeri melalui program yang didanai besar-besaran. Langkah ini dianggap Washington sebagai ancaman terhadap kepentingan dan supremasi teknologi AS.

Mengutip Reuters, dua tahun setelah berhenti mempromosikan Thousands Talents Plan alias Rencana Seribu Talenta (TTP) di tengah penyelidikan AS terhadap para ilmuwan, Tiongkok diam-diam menghidupkan kembali inisiatif tersebut dengan nama dan format baru sebagai bagian dari misi yang lebih luas untuk mempercepat kemahiran teknologinya. 

Hal tersebut diketahui berdasarkan penuturan tiga sumber yang mengetahui rencana tersebut dan tinjauan Reuters terhadap lebih dari 500 dokumen pemerintah dari tahun 2019 hingga 2023.

Menurut tiga sumber tersebut kepada Reuters, perubahan upaya rekrutmen ini, yang dilaporkan secara rinci oleh Reuters untuk pertama kalinya, menawarkan fasilitas termasuk subsidi pembelian rumah dan bonus penandatanganan sebesar 3 hingga 5 juta yuan, atau US$ 420.000 hingga US$ 700.000. 

China memang sudah menjalankan program bakat di berbagai tingkat pemerintahan, menargetkan gabungan pakar Tiongkok dan asing di luar negeri. 

Berdasarkan dokumen kebijakan nasional dan daerah, iklan rekrutmen online, serta orang yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah tersebut, program pengganti utama TTP adalah program yang disebut Qiming yang diawasi oleh Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi.

Baca Juga: Ini Alasan Utama Mengapa Investor Global Masih Menjauh dari China

Perlombaan untuk menarik talenta teknologi terjadi ketika Presiden Xi Jinping menekankan perlunya China untuk mencapai kemandirian dalam semikonduktor dalam menghadapi pembatasan ekspor AS. 

Peraturan yang diadopsi oleh Departemen Perdagangan AS pada bulan Oktober antara lain membatasi warga negara dan penduduk tetap AS untuk mendukung pengembangan dan produksi chip canggih di Tiongkok.

Kantor Informasi Dewan Negara Tiongkok maupun kementerian tidak menanggapi pertanyaan tentang Qiming. 

Menurut kantor berita pemerintah Xinhua, China sebelumnya mengatakan perekrutan mereka di luar negeri melalui TTP bertujuan untuk membangun ekonomi yang didorong oleh inovasi dan mempromosikan mobilitas talenta, sambil menghormati hak kekayaan intelektual.

Qiming, atau Pencerahan, merekrut talenta dari bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup bidang "sensitif" atau "rahasia", seperti semikonduktor, kata dua orang tersebut. Berbeda dengan pendahulunya, lembaga ini tidak mempublikasikan penerima beasiswa dan tidak muncul di situs web pemerintah pusat, yang menurut sumber mencerminkan sensitivitas lembaga tersebut.

Baca Juga: Ada Krisis Properti di China, Apa Dampaknya ke Sektor Properti Domestik?

Beberapa dokumen menyebutkan Qiming bersama dengan Huoju, atau Torch, sebuah inisiatif lama Kementerian Sains dan Teknologi yang berfokus pada pembentukan kelompok perusahaan teknologi. Kementerian tidak menanggapi permintaan komentar.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×