Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
FTC menyatakan, YouTube menggembar-gemborkan popularitasnya yang bisa menjangkau pemirsa anak-anak saat memasarkan dirinya sendiri kepada perusahaan-perusahaan seperti Mattel dan Hasbro.
"Namun, ketika datang untuk mematuhi (hukum federal yang melarang pengumpulan data tentang anak-anak), mereka menolak untuk mengakui bahwa sebagian dari platformnya jelas ditujukan untuk anak-anak," kata Ketua FTC Joe Simons seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: YouTube rilis 10 iklan favorit netizen semester I 2019
Jaksa Agung New York Letitia James menyebutkan, Google dan Youtube sudah "menyalahgunakan kekuasaan mereka". "Google dan YouTube secara sadar dan ilegal memantau, melacak, dan menayangkan iklan yang menargetkan anak-anak hanya untuk menjaga agar dolar tetap masuk," sebut Jame seperti dilansir Reuters.
Dalam pernyataan resmi, Rabu (3/9). YouTube mengatakan, mereka akan membatasi pengumpulan data. "Dan, hanya menggunakan pada video yang dibuat untuk pemirsa anak-anak jika dibutuhkan guna mendukung operasi layanan," kata YouTube dalam blog-nya.