kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45896,99   -29,74   -3.21%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diam-diam, Raja Salman mengisolasi diri di istana gurun selama lebih dari 480 hari


Rabu, 08 Desember 2021 / 05:30 WIB
Diam-diam, Raja Salman mengisolasi diri di istana gurun selama lebih dari 480 hari


Sumber: Business Insider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Pewaris Raja Salman, Putra Mahkota Mohammed, atau MBS, 36 tahun, diperkirakan akan naik takhta setelah kematian ayahnya.

"Itu akan berjalan mulus," kata Haykel.

The Wall Street Journal melaporkan, seperti ayahnya, MBS telah menjaga jarak dari hiruk pikuk Riyadh pada tahun ini, menghabiskan sebagian besar waktunya di istananya di Neom atau kapal pesiarnya ditambatkan di Laut Merah. (Istana MBS dan Raja Salman di Neom merupakan dua dari lima istana yang disediakan pemerintah Saudi untuk keluarga kerajaan pada 2018, lapor Reuters.)

MBS telah menghilangkan ancaman terhadap pemerintahannya

MBS sudah menjadi penguasa de facto Arab Saudi. Sejak menjadi putra mahkota pada Juni 2017, MBS sibuk menata kembali Arab Saudi dengan mereformasi sektor ekonomi, hiburan, dan pariwisata. Putra mahkota Arab Saudi secara historis memiliki kekuatan besar, tetapi MBS telah melampaui banyak pendahulunya dalam hal ambisi dan pengaruh.

Namun, sebagian alasan MBS tidak menghadapi oposisi dari masyarakat Saudi terhadap pemerintahannya adalah karena ia telah melakukan penindakan terhadap mereka.

Baca Juga: Arab Saudi menyetujui rencana darurat umum untuk haji

Pada akhir 2017, puluhan bangsawan ditangkap di hotel Ritz-Carlton Riyadh sebagai bagian dari upaya antikorupsi yang dipimpin oleh MBS.

Pada tahun 2020, Mohammed bin Nayef, mantan putra mahkota, ditangkap dan ditempatkan di bawah tahanan rumah. Para bangsawan yang dianggap memiliki hubungan dengan bin Nayef, seperti Pangeran Faisal bin Abdullah al-Saud dan Putri Basmah binti Saud, telah menghilang dari mata publik selama lebih dari setahun.

Pada Agustus 2020, Saad al-Jabri, mantan pejabat tinggi intelijen Saudi yang dekat dengan bin Nayef, menuduh MBS mengirim regu pembunuh ke Kanada untuk membunuhnya dua tahun sebelumnya. (MBS telah menolak klaim tersebut.)

Dua minggu sebelum tanggal al-Jabri mengatakan MBS mencoba membunuhnya, sekelompok agen negara Saudi membunuh jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi di Istanbul. CIA kemudian menyimpulkan bahwa MBS kemungkinan memerintahkan pembunuhan itu.

Sebagai akibat dari pembunuhan Khashoggi, Presiden Joe Biden secara efektif menurunkan pangkat MBS, dengan mengatakan pada Februari bahwa rekan Biden adalah Raja Salman. Dengan logika itu, ketika MBS menjadi raja, dia akan menjadi setara diplomatik presiden AS.

Terlepas dari reaksi internasional terhadap tindakan kerasnya, semua tanda menunjukkan MBS akan menjadi raja ketika Salman meninggal.

"Saya tidak berharap akan ada perlawanan," kata Hakyel.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×