kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diduga kelelahan akibat virus corona, seorang dokter muda di China meninggal dunia


Kamis, 06 Februari 2020 / 15:18 WIB
Diduga kelelahan akibat virus corona, seorang dokter muda di China meninggal dunia
ILUSTRASI. Ilustrasi virus corona. China Daily via REUTERS


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Seorang dokter asal negeri tirai bambu, Song Yingjie (27) dilaporkan meninggal akibat serangan jantung pada Selasa (4/2/2020) waktu setempat.

Diketahui, Song Yingjie mengalami serangan jantung setelah ia bekerja terus-menerus (selama 10 hari berturut-turut) untuk memerangi virus corona yang berpusat di Wuhan, China tersebut.

Berdasarkan laporan Daily Mail, Song Yingjie bertanggung jawab atas pemeriksaan suhu pengendara bermotor di Hunan, salah satu provinsi di China. Ia juga merupakan pemimpin tim di sebuah klinik lokal di Provinsi Hunan, yang berlokasi berbatasan dengan Provinsi Hubei.

Baca Juga: Bank Sentral Eropa: Wabah corona, lapisan baru ketidakpastian ekonomi

Informasi tentang meninggalnya Song Yingjie diketahui ketika para dokter nasional dipuji sebagai pahlawan untuk bekerja siang dan malam untuk mengatasi epidemi yang dimulai di Kota Wuhan, China. Menurut update terkini, sudah sebanyak 565 orang dilaporkan meninggal dunia dari 28.276 kasus virus corona di dunia.

Meninggal di asrama Song Yangjie diketahui merupakan warga asli Kota Kaiyun di Kabupaten Hengshan, China. Pemerintah Kota Hengyang yang bertugas mengawasi Kabupaten Hengshan melaporkan, Song Yangjie meninggal setelah kembali ke kamar asramanya pada Senin (3/2/2020) dini hari.

Baca Juga: Virus corona meredupkan bisnis, merek-merek global gugup dan panik

Sementara, pihak berwenang mengungkapkan, petugas medis yang meninggal juga bertanggung jawab untuk mendistribusikan pasokan medis dari Klinik Maji. Di sisi lain, Song memiliki kakak yang berjarak dua tahun lebih tua darinya yang saat ini masih berada di Wuhan.

Selama Kota Wuhan masih dikarantina, sang kakak mengisahkan, Song Yangjie juga memberi dukungan kepada kakaknya selama masa-masa sulit. Bahkan, sang kakak tidak percaya kalau adiknya saat ini telah tiada.

Baca Juga: Bebas visa ke Jeju ditangguhkan, termasuk untuk wisatawan Indonesia

"Dia selalu membantu pekerjaan di rumah dan dianggap sangat berhasil oleh bosnya. Kepergiannya benar-benar berita buruk bagi keluarga kami," ujar sang kakak kepada outlet berita lokal The Paper.

Karantina di Wuhan Kemudian, ayah Song mengungkapkan, soal anaknya yang terkarantina di Wuhan, ia merasa sangat khawatir. "Anak saya di Wuhan dan tidak bisa kembali. Ada pengkarantinaan. Anda bertanya kepada saya apakah saya khawatir? Tentu saja saya khawatir," ujar ayah Song kepada sumber yang sama.

Baca Juga: Sudah 10 hari lebih terkunci dari dunia luar, begini cara warga Wuhan menghibur diri

Sang ayah juga mengungkapkan kesedihannya begitu mendengar salah satu putranya yang berjuang melawan virus mematikan itu telah meninggal dunia. "Sekarang dia meninggal, saya patah hati," ujar sang ayah. Terkait pengorbanan Song Yangjie, pejabat setempat membantu keluarga Song untuk menangani akibat dari kejadian itu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Song Yingjie, Dokter di China Meninggal Diduga akibat Kelelahan Tangani Virus Corona"
Penulis : Retia Kartika Dewi
Editor : Sari Hardiyanto




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×