Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
SIDNEY. Dilamar dua konglomerasi Asia tidak membuat Goodman Fielder Ltd serta merta menganggukkan kepala. Perusahaan pembuat krim raspberry, balsamic vinegar, hingga conola oil asal Australia ini menolak tawaran diakuisisi oleh konglomerasi Wilmar dan Salim.
Wilmar International Ltd, perusahaan perdagangan sawit terbesar, bersama dengan First Pacific Co, perusahaan investasi grup Salim di Hong Kong, menawarkan duit A$ 1,3 miliar (US$ 1,2 miliar) untuk mengambil alih sisa saham Goodman.
Wilmar merupakan pemegang saham ketiga terbesar di Goodman dengan kepemilikan 10% sejak Februari 2012.
Namun, Goodman menolak tawaran tersebut dengan alasan Wilmar dan First Pacific menghargai sahamnya terlalu murah.
Dalam emailnya, Wilmar dan First Pacific menawar Goodman senilai 65 sen per saham, lebih tinggi 18% dibanding penutupan Goodman pekan lalu. Saham Goodman terbukti masih bisa menanjak 19% sampai 65,5 sen, Senin pagi di bursa Australia.
"Ini tawaran menarik, semua tunai," tulis Wilmar dan First Pacific. Mereka berdua memilih tak patah arang, berencana mendekati manajemen dan melanjutkan ke tahap uji kelayakan (due dilligence).
Wilmar menaksir Goodman sejak dua tahun lalu. Perusahaan menilai, bisnis Goodman yang membuat produk roti, dairy dan minyak makanan bakal serasi dengan bisnis konsumer di Asia.
Goodman yang menjual tepung Flame, margarin Olive Grove, susu dan yoghurt Meadow Fresh, serta mayonnaise Praise mengantongi 12% pendapatannya dari Asia. Di sisi lain, Goodman membutuhkan permodalan lebih kuat seiring ramalan manajemen, pendapatan tahun lalu akan mengalami penurunan.
Andai lamaran ini diterima Goodman, akuisisi ini menjadi aksi pembelian Wilmar terbesar sejam tahun 2010. Ketika itu, Wilmar membeli perusahaan gula Australia CSR Ltd senilai US$ 1,54 miliar.