kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Dokumen bocor: Staf PBB di Afganistan diancam dan dipukul Taliban


Kamis, 26 Agustus 2021 / 07:40 WIB
Dokumen bocor: Staf PBB di Afganistan diancam dan dipukul Taliban
ILUSTRASI. Dokumen PBB yang bocor ke publik menunjukkan, Taliban mengancam dan memukul staff PBB di Afganistan. REUTERS/Mike Segar


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dalam pesan video kepada staf di Afghanistan pada hari Selasa, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengatakan dia tertekan oleh laporan bahwa beberapa anggotanya telah mengalami pelecehan dan intimidasi.

"Kami melakukan segala daya kami, yaitu melalui keterlibatan permanen dengan semua aktor terkait, dan akan terus melakukannya untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan Anda, dan untuk menemukan solusi eksternal di mana mereka dibutuhkan," kata Guterres.

Penilaian risiko PBB pada 21 Agustus, yang dilaporkan oleh Reuters pada hari Selasa, mengatakan "tidak ada komando dan kontrol yang koheren" di dalam Taliban.

Seorang pekerja Afghanistan PBB, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada Reuters bahwa dia mengetahui setidaknya 50 staf Afghanistan yang diperingatkan atau diancam oleh Taliban. Dia menambahkan: "Staf nasional PBB yang berada di bawah ancaman langsung serius dari Taliban harus dievakuasi."

Baca Juga: Kantor-kantor PBB di Afghanistan dibobol dan dijarah pasukan Taliban

Seorang wanita Afghanistan yang bekerja di PBB telah pindah rumah bersama suami dan putrinya yang berusia 3 tahun dalam 10 hari terakhir. Beberapa tetangganya tahu dia bekerja di PBB, dan dia khawatir mereka akan memberi tahu Taliban.

Dia memiliki visa untuk negara tetangga, tetapi frustrasi karena PBB tidak membantunya mengungsi.

"Kami mengharapkan seluruh sistem PBB untuk membantu kami. Kami benar-benar mengharapkan itu," kata wanita itu. "Kami dalam bahaya. Dan jika kami tidak bisa bekerja, siapa yang akan menjangkau masyarakat?"

Selanjutnya: Kekhawatiran akan kembangkitan Al-Qaeda pasca Taliban kuasai Afganistan mengemuka



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×