Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Dolar AS melemah pada perdagangan Jumat (5/12/2025) namun tetap bergerak dalam rentang yang sempit terhadap sejumlah mata uang utama.
Pelaku pasar menunggu hasil pertemuan Federal Reserve pekan depan, di mana bank sentral secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga.
Indeks dolar, yang mengukur kinerja greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,1% ke level 98,994, mendekati posisi terendah lima pekan di 98,765 yang disentuh pada Kamis. Secara mingguan, indeks ini terkoreksi 0,5%.
Baca Juga: Harga Emas Naik Jelang Keputusan The Fed, Perak Capai Rekor Baru
Euro stabil di sekitar US$1,1643, mendekati level tertinggi tiga pekan di US$1,1681.
Data LSEG menunjukkan pasar kini memperkirakan hampir 90% kemungkinan The Fed menurunkan suku bunga pekan depan, dengan potensi dua penurunan tambahan tahun depan.
“Serangkaian data pasar tenaga kerja alternatif yang lebih lemah minggu ini membantu memperkuat probabilitas pemangkasan suku bunga yang kini tampak berlebihan di angka 90%,” ujar Antonio Ruggiero, FX & Macro Strategist Convera.
Morgan Stanley pada Jumat ikut merevisi proyeksi kebijakan moneter dan kini memprediksi The Fed akan memangkas suku bunga 25 basis poin pada Desember, sejalan dengan JPMorgan dan BofA Global Research, menyusul komentar dovish dari sejumlah pejabat The Fed. Ketiga lembaga sebelumnya memperkirakan suku bunga tetap.
Ruggiero menambahkan, dolar juga terlihat masih overvalued dibandingkan mata uang utama lainnya sehingga pelemahannya masih wajar.
Data pada Jumat yang menunjukkan sentimen konsumen AS membaik di awal Desember belum mampu mengangkat dolar.
Baca Juga: Harga Minyak Sentuh Puncak 2 Pekan Jumat (5/12), The Fed & Geopolitik Pemicu
Sementara itu, Indeks Harga PCE naik 0,3% pada September, sama seperti bulan sebelumnya, menurut laporan yang tertunda akibat penutupan pemerintahan.
Pasar valuta asing juga mencermati kemungkinan penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett menjadi Ketua The Fed berikutnya setelah masa jabatan Jerome Powell berakhir pada Mei. Hassett diperkirakan mendorong pelonggaran kebijakan lebih lanjut.
“Dolar tetap tertekan karena ekspektasi pemangkasan suku bunga pekan depan dan anggapan bahwa jika Hassett menjadi Ketua The Fed, sikap dovish akan semakin kuat,” kata Chris Turner, Head of Markets ING.
Yen Menguat
Yen Jepang menguat tipis 0,1% ke 155,295 per dolar, didukung ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) dapat menaikkan suku bunga bulan ini.
Bloomberg melaporkan pejabat BOJ siap menaikkan suku bunga pada 19 Desember jika tidak ada guncangan ekonomi besar, sehari setelah Reuters melaporkan bahwa langkah tersebut kemungkinan besar terjadi.
Baca Juga: Di Undian Piala Dunia 2026, Pemenangnya Adalah… Donald Trump
“Sebagai mata uang utama untuk carry trade, potensi unwinding akibat kenaikan suku bunga JPY dapat mendorong penguatan yen,” jelas Ruggiero.
Pound sterling bergerak mendatar di US$1,3329, tidak jauh dari level tertinggi enam pekan yang disentuh sebelumnya.
Pekan depan akan menjadi super week bagi bank sentral global: RBA pada Selasa, Bank of Canada pada Rabu, Swiss National Bank pada Kamis, disusul keputusan The Fed pada Rabu malam waktu AS. Pekan berikutnya giliran BOJ, ECB, Bank of England, dan Riksbank.
Sementara itu, bitcoin kembali melemah untuk hari kedua, turun 3% ke US$89.701.













