Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Dolar AS melemah pada awal pekan ini Senin (15/9/2025), menjelang serangkaian keputusan kebijakan bank sentral, termasuk dari Federal Reserve (The Fed).
Sementara euro sedikit menurun setelah Fitch menurunkan peringkat kredit Prancis pada akhir pekan lalu.
Melansir Reuters, sterling menguat 0,5% ke US$ 1,3619, level tertinggi sejak awal Juli.
Baca Juga: Mata Uang Eropa Tengah Menguat Senin (15/9), Didukung Pelemahan Dolar AS
Dolar AS melemah 0,2% terhadap yen Jepang di 147,38 yen.
Euro bergerak tipis terhadap dolar, namun turun sekitar 0,1% terhadap sterling dan yen, serta melemah 0,3% terhadap krona Norwegia dan Swedia.
Fitch menurunkan peringkat kredit Prancis dari AA-, menyebutkan meningkatnya beban utang pemerintah.
“Meski begitu, pasar sudah sebagian besar menakar dampak ini sebelumnya, sehingga reaksi euro relatif terbatas,” kata Nick Rees, Kepala Riset Makro di Monex Europe.
Analis menilai, kekhawatiran fiskal Prancis mungkin membatasi penguatan euro dalam jangka pendek, tetapi kecil kemungkinannya memicu penurunan signifikan.
Baca Juga: Rupiah Ditutup Melemah ke Rp 16.416 Per Dolar AS Hari Ini (15/9), Mayoritas Asia Naik
Data posisi spekulatif euro terhadap dolar menunjukkan net long tetap kuat, naik menjadi US$ 18,4 miliar per 8 September, mendekati puncak dua tahun terakhir.
Kekuatan euro juga didukung ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed, bersamaan dengan menurunnya peluang pemotongan suku bunga lebih lanjut oleh European Central Bank (ECB).
Analis MUFG memproyeksikan EUR/USD berpotensi naik ke level 1,2000, meski masih terjebak di rentang perdagangan 1,1500–1,1800.
Investor kini menunggu keputusan suku bunga penting pekan ini dari AS, Jepang, Inggris, Kanada, dan Norwegia, dengan fokus utama pada The Fed pada Rabu.
Pasar uang mematok sepenuhnya pemangkasan suku bunga The Fed 25 basis poin, dengan kemungkinan 5% untuk pemotongan 50 bp.
Selain itu, investor menanti dot plot proyeksi The Fed dan panduan dari Ketua Fed Jerome Powell untuk mengukur laju pelonggaran berikutnya.
Baca Juga: Bursa Global Waspada Jelang Keputusan The Fed, Investor Siap Hadapi Volatilitas
Goldman Sachs menilai, pernyataan The Fed kemungkinan akan mencatat pelemahan pasar tenaga kerja, namun tidak akan mengubah panduan kebijakan atau memberi sinyal pemangkasan Oktober.
Sementara itu, Bank of England (BoE) dan Bank of Japan (BoJ) diperkirakan mempertahankan suku bunga. Analis menyoroti rencana BoE memperlambat pengurangan kepemilikan obligasi pemerintah, serta komentar BoJ untuk menilai kemungkinan kenaikan suku bunga hingga akhir tahun.
Selain itu, dolar juga melemah terhadap franc Swiss, serta krona Norwegia dan Swedia. Yuan onshore sedikit menguat karena dolar melemah, meski data ekonomi China menunjukkan pertumbuhan produksi pabrik dan penjualan ritel Agustus terlemah sejak tahun lalu.
Di sisi geopolitik dan perdagangan, perhatian investor tertuju pada pembicaraan AS-China di Madrid, terkait ketegangan dagang dan tenggat divestasi aplikasi TikTok versi China.