Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Dolar Amerika Serikat (AS) diperdagangkan mendekati level terendah 2,5 bulan terhadap euro dan berada dekat posisi terendah 10 bulan terhadap dolar Australia pada Selasa (16/9/2025).
Investor semakin yakin bahwa The Fed akan memangkas suku bunga minggu ini dan kemungkinan berlanjut dengan pemangkasan tambahan.
Greenback juga melemah terhadap pound sterling, dengan Presiden AS Donald Trump kembali mendesak bank sentral melakukan pelonggaran moneter yang lebih agresif.
Baca Juga: Trump Perluas Pengaruh di The Fed: Stephen Miran Anggota Baru, Apa Efeknya?
Pasar menilai pemangkasan suku bunga setidaknya 25 basis poin pada Rabu (17/9/2025) sebagai kepastian, dengan peluang kecil untuk pemangkasan lebih besar yakni 50 basis poin.
Secara keseluruhan, pelaku pasar memperkirakan pemangkasan sebesar 67 basis poin hingga akhir tahun ini, meningkat menjadi 81 basis poin pada akhir Januari 2026.
Dalam sebuah unggahan di media sosial pada Senin, Trump menyerukan agar Ketua The Fed Jerome Powell segera mengambil langkah pemangkasan "lebih besar" dengan menyoroti pasar perumahan.
Data pasar tenaga kerja AS yang terus melemah menjadi pendorong utama ekspektasi pelonggaran kebijakan dalam beberapa pekan terakhir.
Kondisi ini menekan dolar dan imbal hasil obligasi, sekaligus mendorong indeks saham Wall Street ke rekor tertinggi pada Senin.
Baca Juga: Trump Gagal Copot Gubernur The Fed Lisa Cook, Pengadilan Banding Menolak
"Ada pandangan yang semakin kuat bahwa The Fed tertinggal dan perlu meningkatkan urgensi untuk menurunkan suku bunga ke level netral," ujar Chris Weston, Kepala Riset Pepperstone.
"Mayoritas pelaku pasar kini semakin yakin The Fed tidak hanya akan memangkas suku bunga pada pertemuan September, tetapi juga pada Oktober, Desember, bahkan mungkin Januari," tambahnya.
Di pasar Asia pada Selasa pagi, euro diperdagangkan stabil di level US$ 1,1765, tidak jauh dari level tertinggi pekan lalu di US$ 1,1780, yang merupakan titik tertinggi sejak 28 Juli.
Pound sterling berada di US$ 1,3605 setelah sempat mencapai US$ 1,3621 pada sesi sebelumnya, tertinggi sejak 8 Juli.
Baca Juga: Dolar Melemah Jelang Keputusan Bank Sentral, Penurunan Peringkat Prancis Tekan Euro
Sementara dolar Australia menguat di posisi US$ 0,6672, sedikit di bawah level tertinggi sehari sebelumnya di US$ 0,6674, yang merupakan posisi tertinggi sejak 8 November.
Sedangkan dolar AS terhadap yen Jepang relatif datar di level 147,42 yen.