kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.383.000   -4.000   -0,17%
  • USD/IDR 16.666   11,00   0,07%
  • IDX 8.518   -27,88   -0,33%
  • KOMPAS100 1.175   -4,56   -0,39%
  • LQ45 848   -3,70   -0,43%
  • ISSI 302   -0,46   -0,15%
  • IDX30 438   -1,76   -0,40%
  • IDXHIDIV20 506   -1,30   -0,26%
  • IDX80 132   -0,53   -0,40%
  • IDXV30 137   -0,26   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,45   -0,32%

Dolar Menguat Lagi Jumat (7/11) Siang, Data Perdagangan China Mengecewakan Pasar Asia


Jumat, 07 November 2025 / 14:04 WIB
Dolar Menguat Lagi Jumat (7/11) Siang, Data Perdagangan China Mengecewakan Pasar Asia
ILUSTRASI. FILE PHOTO: U.S. Dollar and China Yuan notes are seen in this picture illustration June 2, 2017. REUTERS/Thomas White/Illustration/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Dolar AS kembali menguat pada perdagangan Jumat (7/11/2025) di kawasan Asia setelah sempat melemah sehari sebelumnya.

Penguatan ini terjadi di tengah pelemahan poundsterling dan yen Jepang, serta sentimen negatif dari data perdagangan China yang lebih lemah dari ekspektasi.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama, naik 0,1% menjadi 99,796.

Baca Juga: Ekspor China Tumbang, Dampak Tarif Tinggi AS Mulai Terasa

Meskipun sedikit pulih, indeks masih bergerak dalam kisaran sempit yang bertahan sejak Agustus.

“Pasar saat ini seperti berjalan dalam kabut karena hanya mengandalkan data sektor swasta,” ujar Christopher Wong, analis valuta asing di OCBC Singapura.

Menurutnya, tidak ada tren besar yang jelas di pasar dolar, sehingga pergerakan mata uang Asia lebih banyak dipengaruhi oleh sentimen global.

Absennya laporan non-farm payrolls (NFP) akibat penutupan sebagian pemerintahan AS membuat pelaku pasar beralih ke data swasta yang menunjukkan penurunan tenaga kerja di sektor pemerintahan dan ritel selama Oktober.

Meningkatnya adopsi kecerdasan buatan (AI) dan efisiensi biaya turut mendorong gelombang PHK, memicu spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan 10 Desember mendatang.

Baca Juga: Tesla Akan Bangun Pabrik Chip AI Raksasa, Elon Musk: Mungkin Bersama Intel

Menurut CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga naik menjadi 70%, dibanding 62% sehari sebelumnya.

Namun, Presiden The Fed Chicago Austan Goolsbee memperingatkan agar tetap berhati-hati.

“Saat kondisi tidak pasti, sebaiknya kita melambat sedikit,” ujarnya kepada CNBC.

Di pasar mata uang Asia, dolar menguat 0,2% terhadap yen menjadi ¥153,27, setelah data menunjukkan belanja rumah tangga Jepang hanya naik 1,8% pada September, di bawah perkiraan 2,5%.

Dolar Australia stagnan di US$0,6478, sedangkan dolar Selandia Baru (kiwi) melemah 0,2% ke US$0,5620.

Baca Juga: Pemangkasan Penerbangan di AS Picu Kepanikan Maskapai dan Penumpang

Poundsterling turun 0,2% ke US$1,3119, setelah Bank of England menahan suku bunga pada pertemuan terakhir dengan keputusan tipis 5-4, di mana Gubernur Andrew Bailey memberikan suara penentu.

Sementara itu, euro turun 0,1% ke US$1,1535, menjauh dari level tertinggi satu pekan.

Selanjutnya: MTI: Kebijakan ODOL per Wilayah Bisa Timbulkan Ketidakpastian Distribusi Logistik

Menarik Dibaca: Hasil Korea Masters 2025, Dua Wakil Indonesia Maju ke Babak Semifinal




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×