Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan Sean Hannity di Fox News pada 18 Februari 2025, Donald Trump akhirnya menjelaskan secara gamblang peran Elon Musk dalam pemerintahan Amerika Serikat.
Selama ini, Musk sering dikaitkan dengan pemerintahan Trump, bahkan muncul berbagai meme yang menyebutnya sebagai "Presiden Bayangan".
Namun, apakah benar Musk memiliki pengaruh besar dalam kebijakan federal?
Elon Musk dalam Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE)
Mengutip Unilad, sebagai bagian dari pemerintahan Trump, Elon Musk telah diberi peran dalam Department for Government Efficiency (DOGE), sebuah lembaga baru yang dibentuk untuk memangkas pemborosan anggaran, meningkatkan efisiensi birokrasi, serta mengoptimalkan teknologi pemerintahan.
Baca Juga: Robert Kiyosaki Peringatkan Potensi Krisis Ekonomi Besar dan PHK Massal
Beberapa contoh inefisiensi yang diungkap, seperti Angkatan Udara AS yang menghabiskan lebih dari US$1.200 hanya untuk satu cangkir kopi yang dapat dipanaskan kembali, menjadi alasan utama dibentuknya departemen ini.
Namun, meskipun Trump menyebut Musk sebagai "orang kepercayaannya" untuk mengatasi birokrasi yang berbelit-belit, dokumen resmi Gedung Putih mengungkap bahwa Musk hanya menyandang gelar "Senior Advisor to the President". Artinya, ia tidak memiliki kewenangan formal dalam pengambilan keputusan.
Trump dan Musk: Kemitraan yang Mengundang Kontroversi
Keputusan Trump untuk mengangkat Musk dalam peran strategis ini memicu perdebatan. Banyak pihak mempertanyakan apakah seorang miliarder teknologi harus memiliki pengaruh besar dalam kebijakan pemerintah, terlebih karena rakyat tidak pernah memilihnya secara demokratis.
Namun, Trump dengan tegas membela pilihannya, bahkan menyatakan bahwa ia memilih Musk karena "tidak ada orang yang lebih pintar dari dia".
"Kami sudah mencari, tapi tidak ada yang lebih cerdas darinya," ujar Trump dalam wawancara tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Musk menepis anggapan bahwa ia mengendalikan pemerintahan. Ia menyebut dirinya hanya sebagai "tech support" untuk Trump, bahkan mengenakan kaus bertuliskan “Tech Support” sebagai bentuk humor atas spekulasi publik.
"Saya seorang teknolog. Saya mencoba membuat teknologi yang memperbaiki dunia. Tugas saya di sini adalah membantu presiden dalam hal teknologi," kata Musk.
Baca Juga: Trump Berencana Ganti Nama Greenland Jadi Red, White, and Blueland Jika Sukses Dibeli
Dampak DOGE: Pemotongan Anggaran dan Penghapusan Program DEI
Sejak beroperasi, DOGE telah memangkas miliaran dolar dari kontrak dengan perusahaan swasta, termasuk kontrak yang diberikan oleh Departemen Pendidikan dan National Institutes of Health (NIH).
Pemotongan ini sejalan dengan visi Trump untuk menghapus program Diversity, Equity, and Inclusion (DEI) yang sebelumnya mendapat pendanaan besar.
Musk sendiri menyebut bahwa banyak kebijakan Trump tidak terlaksana secara efektif karena birokrasi yang lambat, dan ia bertugas menyederhanakan proses tersebut.
"Presiden mengeluarkan perintah eksekutif yang masuk akal dan baik untuk negara, tetapi kemudian tidak dijalankan dengan baik. Saya membantu mempercepatnya," ujar Musk.