kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Donald Trump ingin kampanye, tolak debat virtual dengan Joe Biden


Jumat, 09 Oktober 2020 / 05:48 WIB
Donald Trump ingin kampanye, tolak debat virtual dengan Joe Biden
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump menolak untuk berpartisipasi dalam debat 15 Oktober dengan pesaingnya dari Demokrat, Joe Biden. Morry Gash/Pool via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Dengan semakin dekatnya Hari Pemilu, pemungutan suara lebih awal telah melampaui rekor. Lebih dari 6 juta surat suara telah diberikan karena warga Amerika mengubah perilaku mereka untuk menghindari kemungkinan infeksi di tempat pemungutan suara di tengah pandemi yang telah menewaskan lebih dari 210.000 warga Amerika. 

Melansir Reuters, hasil jajak pendapat menunjukkan Biden memimpin Trump secara nasional, meskipun persaingan tampaknya semakin ketat di sejumlah negara bagian yang dapat menentukan hasilnya.

Kedua cawapres, Wakil Presiden Mike Pence dan calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Senator Kamala Harris, terlibat dalam debat pada Rabu malam yang jauh lebih teratur daripada pertemuan pertama Trump-Biden.

Baca Juga: Trump: Tertular Covid-19 merupakan berkah dari Tuhan

Sebelumnya diberitakan, Komisi Debat Kepresidenan mengumumkan pada Kamis pagi bahwa mereka berencana untuk menjadi tuan rumah debat 15 Oktober yang dilakukan secara virtual di Miami. 

Sejumlah pihak telah mengusulkan untuk memberikan moderator kuasa dalam debat di masa yang akan datang, untuk memutus setiap kandidat yang mengganggu proses debat. Namun, komisi debat tidak menyebut informasi apa pun tentang membungkam peserta debat. Yang pasti, dipilihnya format baru debat ini bertujuan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat.

Baca Juga: Jika Trump masih positif Covid-19, Joe Biden tak mau debat presiden

Menurut sumber Reuters yang mengetahui detil permasalahan tersebut, beberapa penasihat Trump mempertanyakan keputusan presiden yang tidak mau berpartisipasi dalam format baru tersebut. Mereka beralasan, Trump akan kehilangan kesempatan untuk menyampaikan visinya kepada jutaan pemilih.




TERBARU

[X]
×