Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden AS Donald Trump menolak untuk berpartisipasi dalam debat 15 Oktober dengan pesaingnya dari Demokrat, Joe Biden, setelah acara debat diubah menjadi virtual dengan tujuan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Reuters memberitakan, Trump mengecam perubahan format yang diumumkan oleh komisi non-partisan yang bertanggung jawab atas acara debat tersebut dan menyatakan kekhawatiran bahwa mikrofonnya dapat diputus sewaktu-waktu. Trump, yang hingga kini masih menjalani pengobatan Covid-19, juga mengatakan ingin melanjutkan kampanye.
“Saya tidak akan membuang waktu saya untuk debat virtual. Bukan itu yang dimaksud dengan perdebatan," kata Trump dalam wawancara telepon selama hampir satu jam dengan Fox Business. “Anda duduk di belakang komputer dan berdebat - itu konyol, lalu mereka memotong Anda kapan pun mereka mau.”
Menyusul komentar presiden Republik, tim kampanye Biden dan Trump sama-sama mengusulkan untuk menunda perdebatan - yang telah direncanakan sebagai yang kedua dari tiga - hingga 22 Oktober. Itu merupakan tanggal yang dijadwalkan sebagai pertemuan terakhir mereka sebelum pemilihan 3 November. Kampanye Trump juga mengusulkan diadakannya debat lain pada 29 Oktober, yang ditolak kampanye Biden.
Baca Juga: Jika Biden menang dalam pemilu, hubungan AS-China akan diatur ulang
“Perilaku Trump yang tidak menentu tidak memungkinkan dia untuk menulis ulang kalender, dan memilih tanggal baru yang dia pilih,” kata Kate Bedingfield, wakil manajer kampanye Biden.
Tim kampanye Biden dengan cepat mengatur acara bergaya balai kota di Philadelphia pada 15 Oktober yang akan diselenggarakan oleh ABC News sebagai pengganti debat tersebut.
Baca Juga: Donald Trump bebas gejala Covid-19 dalam 24 jam terakhir
Bahkan sebelum penyakitnya diumumkan, kinerja Trump dalam debat pertama yang kacau dengan Biden minggu lalu mendorong seruan untuk perubahan format. Trump terus-menerus menyela dan berbicara tentang Biden dan moderator.
Dengan semakin dekatnya Hari Pemilu, pemungutan suara lebih awal telah melampaui rekor. Lebih dari 6 juta surat suara telah diberikan karena warga Amerika mengubah perilaku mereka untuk menghindari kemungkinan infeksi di tempat pemungutan suara di tengah pandemi yang telah menewaskan lebih dari 210.000 warga Amerika.
Melansir Reuters, hasil jajak pendapat menunjukkan Biden memimpin Trump secara nasional, meskipun persaingan tampaknya semakin ketat di sejumlah negara bagian yang dapat menentukan hasilnya.
Kedua cawapres, Wakil Presiden Mike Pence dan calon wakil presiden dari Partai Demokrat, Senator Kamala Harris, terlibat dalam debat pada Rabu malam yang jauh lebih teratur daripada pertemuan pertama Trump-Biden.
Baca Juga: Trump: Tertular Covid-19 merupakan berkah dari Tuhan
Sebelumnya diberitakan, Komisi Debat Kepresidenan mengumumkan pada Kamis pagi bahwa mereka berencana untuk menjadi tuan rumah debat 15 Oktober yang dilakukan secara virtual di Miami.
Sejumlah pihak telah mengusulkan untuk memberikan moderator kuasa dalam debat di masa yang akan datang, untuk memutus setiap kandidat yang mengganggu proses debat. Namun, komisi debat tidak menyebut informasi apa pun tentang membungkam peserta debat. Yang pasti, dipilihnya format baru debat ini bertujuan untuk melindungi kesehatan dan keselamatan semua pihak yang terlibat.
Baca Juga: Jika Trump masih positif Covid-19, Joe Biden tak mau debat presiden
Menurut sumber Reuters yang mengetahui detil permasalahan tersebut, beberapa penasihat Trump mempertanyakan keputusan presiden yang tidak mau berpartisipasi dalam format baru tersebut. Mereka beralasan, Trump akan kehilangan kesempatan untuk menyampaikan visinya kepada jutaan pemilih.
Menyukai kampanye
Reuters memberitakan, Trump menyatakan dirinya merasa dalam kondisi yang "sangat baik", dan siap untuk melanjutkan kampanye langsung. Kampanye semacam itu, terutama yang diadakan di dalam ruangan, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pakar kesehatan masyarakat tentang penyebaran virus. Trump mengatakan dia masih mengonsumsi steroid untuk mengobati penyakit pernapasan.
Trump mengatakan dia tidak yakin dia masih menular, meskipun anggapan itu belum didukung oleh bukti kuat dari dokternya.
"Saya ingin mengadakan kampanye malam ini. Saya ingin melakukannya tadi malam. Jika saya berada di kampanye, saya berdiri sendiri sangat jauh dari semua orang," kata Trump.
Baca Juga: Covid-19 menyebar di Washington, pelacakan kontak Gedung Putih dipertanyakan
Padahal, menurut pedoman yang dikeluarkan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, orang yang sakit parah dengan Covid-19 mungkin perlu tinggal di rumah hingga 20 hari setelah gejala pertama kali muncul. Gedung Putih belum memberikan informasi terperinci tentang tingkat keparahan penyakit Trump dan menolak untuk mengatakan kapan terakhir kali dia dites negatif untuk virus tersebut.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Nancy Pelosi, seorang Demokrat, menantang Trump untuk mengungkapkan kapan dia terakhir kali dinyatakan negatif. "Mengapa Gedung Putih tidak memberi tahu fakta penting itu?" katanya.