kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.409.000   5.000   0,21%
  • USD/IDR 16.713   38,00   0,23%
  • IDX 8.711   78,07   0,90%
  • KOMPAS100 1.194   11,31   0,96%
  • LQ45 856   8,23   0,97%
  • ISSI 311   3,51   1,14%
  • IDX30 442   2,23   0,51%
  • IDXHIDIV20 515   1,23   0,24%
  • IDX80 134   1,41   1,07%
  • IDXV30 141   0,83   0,59%
  • IDXQ30 141   0,53   0,38%

Drone Rusia Pecahkan Perisai Chernobyl, IAEA Warning: Bahaya di Depan Mata


Senin, 08 Desember 2025 / 09:30 WIB
Drone Rusia Pecahkan Perisai Chernobyl, IAEA Warning: Bahaya di Depan Mata
ILUSTRASI. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Chernobyl di Chernobyl, Ukraina. REUTERS/Gleb Garanich


Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

Inspeksi ini merupakan bagian dari kunjungan langka ke Ukraina untuk mengecek kondisi gardu listrik yang menyuplai tiga PLTN yang masih beroperasi.

Invasi Rusia selama ini memunculkan kekhawatiran besar soal keamanan situs nuklir Ukraina, terutama PLTN Zaporizhzhia yang kini diduduki Rusia, PLTN terbesar di Eropa dan salah satu dari 10 terbesar di dunia. Serangan-serangan di sekitar fasilitas itu terus terjadi, dan Kyiv menuding Moskow bermain-main dengan risiko bencana.

Pada September, Zaporizhzhia sempat bergantung pada generator diesel selama sebulan setelah terputus dari jaringan listrik utama Ukraina. Ada kekhawatiran Rusia sengaja menciptakan krisis untuk memperkuat kendali mereka.

Keith Kellogg, utusan Ukraina dari pemerintahan Donald Trump, mengatakan bahwa nasib Zaporizhzhia menjadi salah satu titik tarik ulur terbesar dalam negosiasi damai, selain masa depan wilayah Donbas di timur.

Ia menyatakan cukup optimistis: “Kalau dua isu itu bisa diselesaikan, saya rasa sisanya akan mengikuti dan menemukan titik terang.”

Tonton: Ironi Sawit di Sumatra: Kebanggaan Prabowo vs Bencana Lingkungan

Kesimpulan 

1. Serangan drone Rusia merusak kubah pelindung Chernobyl sehingga fungsi utamanya untuk menahan radiasi melemah.

2.Saat ini belum ada kenaikan radiasi, tetapi risiko kebocoran debu radioaktif meningkat. Struktur semakin rentan.

3.Perbaikan besar hanya bisa dilakukan di 2026 dan pemulihan total menunggu perang berakhir.

4. Insiden ini menegaskan kembali rapuhnya infrastruktur nuklir Ukraina di tengah konflik, terutama dengan risiko lebih besar dari PLTN Zaporizhzhia.

Selanjutnya: Kapal Induk China Lakukan Operasi Udara Intensif di Dekat Perairan Okinawa

Menarik Dibaca: IHSG Ada Potensi Menguat, Simak Rekomendasi Saham MNC Sekuritas Senin (8/12)




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×