Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Ukraina kembali mengirim drone tempurnya ke Rusia pada hari Jumat (1/9). Kali ini drone menyerang kota Kurchatov, rumah bagi salah satu PLTN terbesar milik Rusia.
Gubernur Roman Starovoit, mengatakan drone Ukraina telah merusak bangunan di kota Kurchatov yang jaraknya hanya beberapa kilometer dari PLTN Kursk.
Starovoit memastikan tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut. Serangan itu juga tidak menimbulkan potensi kerusakan pada PLTN Kursk.
Mengutip Reuters, saat ini reaktor RBMK-1000 di Kursk beroperasi dan satu ditutup.
PLTN Kursk telah berdiri sejak era Uni Soviet dan memiliki reaktor yang dimoderasi grafit, sama dengan PLTN Chernobyl.
Baca Juga: Serangan Drone Menghantam Gedung di Pusat Bisnis Moskow Mengakibatkan Ledakan
Ini merupakan kesekian kalinya Ukraina mengirim pasukan drone tempur ke Rusia. Pasukan drone Ukraina menggempur sejumlah wilayah Rusia pada hari Rabu (30/8) dini hari. Serangan yang cukup intens ini berhasil menghancurkan pesawat militer dan mengganggu lalu lintas udara Rusia.
Serangan hari Rabu terjadi di wilayah Pskov, Bryansk, Kaluga, Orlov dan Ryazan serta semenanjung Krimea yang diduduki Rusia.
Dampak paling parah terjadi di wilayah Pskov yang berjarak sekitar 660 km dari perbatasan utara Ukraina. Pskov juga terletak cukup dekat dengan perbatasan Estonia dan Latvia. Otoritas militer Rusia melaporkan ada empat pesawat logistik jenis Il-76 mengalami kerusakan dalam serangan drone Ukraina.
Baca Juga: Drone Ukraina Menyerbu Rusia dalam Semalam, Pangkalan Udara Jadi Target
Kantor berita Rusia, TASS, melaporkan bahwa tiga drone Ukraina ditembak jatuh di wilayah selatan Bryansk, satu di wilayah Orlov tengah, dan satu di wilayah Ryazan di selatan Moskow.
Ukraina telah meningkatkan penggunaan drone dalam perang selama beberapa bulan terakhir. Serangan drone Ukraina Ukraina telah meningkatkan yang berada jauh di dalam wilayah Rusia.
Di saat yang sama, pasukan garis depan Ukraina masih terus melakukan upaya serangan balik di wilayah timur dan selatan. Ukraina menggunakan banyak amunisi dalam beberapa pertempuran terberat dalam perang tersebut ketika mereka melancarkan serangan balasan musim panas ini.