kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.705.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.299   11,00   0,07%
  • IDX 6.743   -59,82   -0,88%
  • KOMPAS100 996   -9,99   -0,99%
  • LQ45 769   -7,75   -1,00%
  • ISSI 211   -1,14   -0,54%
  • IDX30 399   -2,67   -0,66%
  • IDXHIDIV20 482   -2,50   -0,52%
  • IDX80 112   -1,09   -0,96%
  • IDXV30 119   0,01   0,01%
  • IDXQ30 131   -0,98   -0,74%

Dua kesalahan WHO tentang corona: Mulai penggunaan masker sampai cara penyebaran


Sabtu, 11 Juli 2020 / 11:33 WIB
Dua kesalahan WHO tentang corona: Mulai penggunaan masker sampai cara penyebaran
ILUSTRASI. WHO sempat keliru dalam menyikapi wabah corona, mulai dari penggunaan masker sampai cara penyebarannya. REUTERS/Denis Balibouse/File Photo


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan kesehatan dunia WHO sebelum ini sempat keliru dalam menyikapi penyebaran virus corona atau SARS‑CoV‑2.

Wabah COVID-19 pertama kali diidentifikasi pada bulan Desember 2019 lalu di kota Wuhan, China. WHO akhirnya resmi mendeklarasikan wabah ini sebagai pandemi pada 11 Maret 2020 lalu.

Saat ini, data WHO menunjukkan, sudah ada 12.627.214 kasus COVID-19 di seluruh dunia dengan 564.553 pasien meninggal.

Dalam penanganannya sejak awal tahun ini, WHO sudah mengeluarkan sejumlah protokol kesehatan untuk menghalau penyebaran dan mencegah penularan. Sayangnya, sejumlah pernyataan yang sempat dikeluarkan WHO sejauh ini dianggap tidak sesuai. Bahkan WHO akhirnya merevisi sendiri protokol yang mereka buat.

Berikut ini beberapa kesalahah WHO tentang corona yang sempat dipublikasikan selama pendemi.

Baca Juga: Pejabat WHO: Lihat kasus AIDS sebagai panduan untuk mengatasi pandemi virus corona

1. Orang sehat tidak perlu memakai masker

Sejak awal hal ini memang cukup menimbulkan perdebatan di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia.

Mengutip Kompas.com, representatif WHO di Indonesia, Dr. N. Paranietharan menegaskan bahwa orang yang dalam keadaan sehat tidak perlu memakai masker.

"Sekali lagi, orang sehat tidak perlu pakai masker," ungkap Paranietharan saat sesi diskusi bersama media di Jakarta, Kamis (5/3), seperti dikutip dari Kompas.com.

Ia meyakinkan kalau masker hanya wajib digunakan oleh orang yang sedang sakit atau mulai mengalami gejala sakit seperti batuk atau bersin-bersin.

Baca Juga: WHO peringatkan virus corona belum terkendali



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×