Sumber: TASS | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - BERLIN. Investigasi terbaru dari Jerman menemukan bahwa ada setidaknya dua orang warga negara Ukraina yang terlibat dalam insiden meledaknya pipa gas Nord Stream dan Nord Stream 2 akhir tahun lalu.
Laporan ini disampaikan oleh media Jerman, Suddeutsche Zeitung, pada hari Minggu (21/5).
Dilansis TASS, menurut penyelidikan yang dilakukan surat kabar itu dan media Jerman serta media Eropa lainnya, beberapa bulan lalu Kantor Polisi Kriminal Federal Jerman menemukan agen perjalanan Feeria Lwowa di Polandia telah menyewa pesiar Andromeda yang digunakan oleh tersangka ledakan Nord Stream.
Agen perjalanan itu dilaporkan telah mengirim permintaan email yang sesuai ke Mola Yachting Jerman yang berkantor pusat di pulau Rugen.
Baca Juga: Kapal Angkatan Laut Rusia Diduga Ada di Sekitar Nord Stream Sebelum Insiden Ledakan
Namun, surat kabar Suddeutsche Zeitung mengatakan bahwa banyak hal menunjukkan bahwa Feeria Lwowa adalah perusahaan palsu. Perusahaan itu didaftarkan oleh dua warga negara Ukraina pada tahun 2016.
Perusahaan itu menunjukkan aktivitas yang biasa-biasa saja sebelum tahun 2020, tapi selama pandemi mereka mendadak memiliki penghasilan hingga 2,8 juta euro.
Data terbaru menunjukkan bahwa Feeria Lwowa saat ini dimiliki seorang wanita berusia 32 tahun dari Kerch dan paspor Ukrainanya dicatat dalam dokumen perusahaan Polandia itu.
Dalam pantauan lain, seorang wanita Ukraina berusia 55 tahun juga telah menjadi direktur dan pemegang saham perusahaan palsu itu sejak September 2021. Suddeutsche Zeitung juga menyebut wanita itu menjabat sebagai direktur beberapa perusahaan di Polandia dan Ukraina.
Baca Juga: AS Sebut Kelompok Pro Ukraina Melakukan Sabotase Terhadap Pipa Gas Nord Stream
Teori lain menyebut ada beberapa anggota kelompok sabotase asal Ukraina yang diduga terlibat dalam ledakan Nord Stream menggunakan paspor palsu Bulgaria dan Rumania untuk menyewa kapal pesiar Andromeda.
Salah satu paspor palsu yang berhasil ditemukan adalah milik warga Rumania bernama Stefan Marcu. Menurut penyelidikan, dirinya merupakan warga negara Ukraina berusia 26 tahun, kemungkinan bagian dari angkatan bersenjataUkraina.
Satu pria lain yang terlibat berasal dari Odessa. Orang ini diduga tidak terlibat langsung dalam upaya sabotase, tapi memiliki peran sebagai pendukung.
Perusahaan gas Nord Stream melaporkan kerusakan di tiga rangkaian pipa gas mereka pada tanggal 27 September 2022. Belakangan diketahui bahwa ada dua ledakan di jalur pipa Nord Stream pada 26 September 2022. Rusia kemudian membuka investigasi kasus tersebut atas tuduhan terorisme internasional.