kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Dugaan Penularan Covid-19 dari Hewan ke Manusia, Hong Kong Musnahkan 2.000 Hamster


Rabu, 19 Januari 2022 / 05:51 WIB
Dugaan Penularan Covid-19 dari Hewan ke Manusia, Hong Kong Musnahkan 2.000 Hamster
ILUSTRASI. Pemerintah Hong Kong telah meminta toko hewan peliharaan dan pemilik untuk menyerahkan hampir 2.000 hamster.


Sumber: Yahoo News | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemerintah Hong Kong telah meminta toko hewan peliharaan dan pemilik untuk menyerahkan hampir 2.000 hamster. Ribuan hewan pengerat itu nantinya akan dimusnahkan oleh pihak berwenang. 

Langkah ini diambil setelah 11 hamster dinyatakan positif virus corona di toko hewan peliharaan. Wilayah itu juga telah menangguhkan impor hewan kecil.

Mengutip Yahoo News, pihak berwenang mengumumkan keputusan itu pada Selasa (18/1/2022) setelah pakar kesehatan kota menemukan dua kelompok hamster, yang berasal dari Belanda dan tiba di Hong Kong pada 22 Desember dan 7 Januari, sebagai hewan yang "berisiko tinggi" untuk membawa virus corona. 

Menurut pejabat kesehatan Hong Kong, hamster yang diserahkan oleh pemilik hewan peliharaan akan dibunuh untuk "memotong rantai penularan".

“Bukti menunjukkan bahwa hamster terinfeksi virus COVID-19. Tidak mungkin untuk mengkarantina dan mengamati masing-masing hamster dan masa inkubasinya bisa lama,” kata Leung Siu-fai, direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi.

Baca Juga: Pakistan: Obat Covid-19 Tradisional dari China Bekerja dengan Baik

Peran hewan peliharaan dalam penularan virus corona telah dipelajari dan diperdebatkan sejak awal pandemi. Akan tetapi sebagian besar infeksi tampaknya berjalan satu arah, dengan hewan yang tertular virus dari pemiliknya dan umumnya pulih dengan cepat.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyebut risiko hewan menyebarkan virus ke manusia "rendah". Namun CDC mencatat bahwa hal itu dapat menyebar dari manusia ke hewan selama kontak dekat. Pengecualian untuk cerpelai, dengan kasus manusia terinfeksi oleh mereka.

Pada tahun 2020, Denmark memusnahkan sekitar 17 juta cerpelai setelah mereka ditemukan berisiko membawa virus corona. Pemerintah kemudian mengakui bahwa cerpelai dibunuh dan dikubur secara tidak semestinya, dan sebuah komisi telah dibentuk untuk menyelidiki kasus ini.

Baca Juga: Omicron Menyebar Lewat Pos, China Titahkan Warga Buka Paket dengan Sarung Tangan

Di Kota Hong Kong yang sempit, hamster telah populer sebagai hewan peliharaan yang lucu dan tidak perlu banyak perawatan.

Kota itu, seperti China daratan, memegang teguh kebijakan "nol covid", yang memberlakukan persyaratan karantina 21 hari yang ekstrem pada setiap kedatangan di luar negeri. 

Wilayah itu mampu mempertahankan nol infeksi lokal selama berminggu-minggu hingga Desember, ketika dua pramugari yang kembali dari Amerika Serikat yang terinfeksi varian omicron menularkannya ke masyarakat.

Pekan lalu, seorang wanita berusia 23 tahun yang bekerja di toko hewan peliharaan bernama Little Boss di Causeway Bay Hong Kong ditemukan terinfeksi varian delta, yang jarang terjadi di kota itu. 

Baca Juga: China Batalkan Penjualan Tiket Olimpiade Musim Dingin, Ada Apa?

Pada saat yang sama, beberapa hamster di toko hewan peliharaan juga dinyatakan positif virus corona. 

Pejabat kesehatan di Hong Kong sekarang sedang menyelidiki ini sebagai kemungkinan kasus penularan dari hewan ke manusia karena dua infeksi manusia lagi, satu dikonfirmasi dan satu positif awal, terkait dengan toko hewan peliharaan.

Thomas Sit, dokter hewan dan asisten direktur Departemen Pertanian, Perikanan dan Konservasi, mengatakan pemerintah tidak ingin memusnahkan semua hamster tetapi itu adalah keputusan kesehatan masyarakat.

Baca Juga: Kota Beijing Melaporkan Kasus Omicron Lokal Pertama

"Perlu disadari bahwa hamster yang sudah terinfeksi mengeluarkan virus, mereka dapat menginfeksi hewan lain, hamster lain, dan manusia," kata Sit. "Kita harus melindungi kesehatan masyarakat dan kita tidak punya pilihan."

Sit menambahkan bahwa jika penyelidikan menemukan hamster terinfeksi selama impor, pengujian khusus pada hamster akan ditambahkan sebelum impor di masa mendatang, dan pemerintah akan mengukur risiko lain untuk hewan lain nantinya.

Otoritas kesehatan sekarang telah memerintahkan semua toko hewan peliharaan yang menjual hamster untuk tutup, dan untuk pengujian wajib bagi semua yang telah membeli hamster sejak 22 Desember.

"Kami mengimbau semua pemilik hewan peliharaan untuk menjaga kebersihan secara ketat saat menangani hewan peliharaan dan kandangnya. Jangan mencium atau meninggalkan mereka di jalanan," kata Leung.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×