Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Arab Saudi, yang memimpin koalisi Muslim Sunni yang melakukan intervensi di Yaman pada 2015 terhadap Houthi, menuding Iran Syiah atas serangan sebelumnya, yang langsung dibantah Teheran. Riyadh juga menuduh Iran mempersenjatai Houthi, tuduhan yang dibantah oleh kelompok itu dan Teheran.
Sementara itu, masih melansir Reuters, CEO Aramco Amin Nasser mengatakan tidak ada korban dari serangan itu.
Menteri Energi Saudi Pangeran Abdulaziz bin Salman mengatakan Aramco akan mendapatkan lebih banyak informasi dalam waktu 48 jam, dan mereka akan mengeluarkan cadangan minyak untuk mengkompensasi kerugian. Aramco saat ini sedang dalam proses menggelar penawaran umum perdana yang disebut-sebut sebagai IPO terbesar di dunia.
Baca Juga: Kali pertama dalam sejarah, Arab Saudi punya menteri energi baru seorang pangeran
Jantung pasar minyak
Abqaiq berjarak 60 km (37 mil) barat daya dari markas Dhahran Aramco. Pabrik pengolahan minyak menangani minyak mentah dari ladang minyak konvensional terbesar di dunia, Ghawar supergiant, dan untuk ekspor ke terminal Ras Tanura - fasilitas pemuatan minyak lepas pantai terbesar di dunia - dan Juaymah. Abqaiq juga menyalurkan minyak ke barat melintasi kerajaan ke terminal ekspor Laut Merah.
"Abqaiq mungkin merupakan fasilitas paling kritis di dunia untuk pasokan minyak," kata Jason Bordoff, yang menjalankan Pusat Kebijakan Energi Global di Universitas Columbia dan bertugas di Dewan Keamanan Nasional AS selama masa kepresidenan Barack Obama. "Risiko eskalasi regional yang mendorong harga minyak saat ini naik secara signifikan."