CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,39   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,24   -0,75%
  • LQ45 871   -4,39   -0,50%
  • ISSI 216   -1,76   -0,80%
  • IDX30 446   -1,80   -0,40%
  • IDXHIDIV20 540   0,25   0,05%
  • IDX80 126   -0,90   -0,71%
  • IDXV30 136   0,12   0,09%
  • IDXQ30 149   -0,33   -0,22%

Dukung Industri Perikanan, Jepang Bakal Alokasikan Dana Tambahan US$ 141,41 Juta


Selasa, 05 September 2023 / 08:08 WIB
Dukung Industri Perikanan, Jepang Bakal Alokasikan Dana Tambahan US$ 141,41 Juta
ILUSTRASI. Jepang akan mengalokasikan dana tambahan sebesar US$ 141,41 juta untuk dukung industri perikanan dalam negeri.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Pemerintah Jepang akan mengalokasikan dana tambahan sebesar 20,7 miliar yen atau US$ 141,41 juta untuk mendukung industri perikanan dalam negeri.

Melansir Reuters, Senin (4/9), Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan hal itu dilakukan menyusul pelarangan impor total produk perikanan Jepang oleh China.

Adapun larangan dari China berawal dari tindakan Jepang yang melakukan pembuangan air radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima yang hancur pada bulan lalu. Pembuangan itu dilakukan bertahap ke laut.

Pemerintah Jepang sebelumnya telah menyiapkan dua dana senilai 80 miliar yen untuk membantu mengembangkan pasar baru dan menyimpan kelebihan ikan yang dibekukan hingga dapat dijual ketika permintaan telah pulih.

Baca Juga: Menlu China: Tragedi Perang di Ukraina Tidak Boleh Terulang di Asia

Kishida menerangkan dengan dana tambahan terbaru yang diambil dari cadangan anggaran pemerintah, total dukungan pendanaan akan mencapai 100,7 miliar yen.

Sebelumnya, Jepang mulai membuang lebih dari 1 juta metrik ton air limbah radioaktif yang telah diolah dari pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Fukushima ke laut mulai 24 Agustus 2023. Alhasil, langkah itu mendapatkan kritik dari beberapa negara, khususnya China.

Tindakan tersebut sebenarnya telah disetujui dua tahun lalu oleh pemerintah Jepang sebagai langkah penting untuk menonaktifkan PLTN Fukushima. Langkah itu juga sempat menghadapi kritik dari kelompok nelayan lokal yang khawatir akan tercorengnya reputasi hasil ikan dari wilayah setempat.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×