kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.942.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.390   0,00   0,00%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Dunia Menanti Balasan Iran Usai Trump Klaim Menghancurkan Situs Nuklir


Minggu, 22 Juni 2025 / 22:14 WIB
Dunia Menanti Balasan Iran Usai Trump Klaim Menghancurkan Situs Nuklir
ILUSTRASI. Sebuah papan reklame dengan ilustrasi warga Iran yang mendukung negara mereka terlihat di jalan, di tengah konflik Israel-Iran, di Teheran, Iran, 22 Juni 2025. AS menyerang fasilitas nuklir Iran semalam. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

Serangan Udara Besar-besaran

Israel memulai konflik ini dengan serangan mendadak pada 13 Juni lalu, dengan tujuan utama menghancurkan program nuklir Iran.

Namun hanya AS yang memiliki bom penghancur bunker raksasa seberat 30.000 pon dan pesawat pembom B2 berukuran besar yang mampu menjatuhkannya, seperti di situs Fordow yang terletak di bawah pegunungan.

Citra satelit menunjukkan kerusakan di area pegunungan dan pintu masuk situs. Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan tidak ada peningkatan tingkat radiasi di luar Lokasi.

Baca Juga: Netanyahu: Serangan AS Terhadap Situs Nuklir Iran 'Akan Mengubah Sejarah'

Sementara seorang sumber Iran menyebut sebagian besar uranium yang diperkaya tinggi telah dipindahkan sebelum serangan.

Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi mengatakan kepada CNN bahwa belum bisa dipastikan sejauh mana kerusakan di bawah tanah akibat serangan tersebut.

Warga Iran yang dihubungi Reuters menggambarkan suasana ketakutan akan perang besar yang melibatkan AS.

“Masa depan kami gelap. Kami seperti hidup dalam film horor,” kata Bita (36), seorang guru dari kota Kashan, sebelum sambungan teleponnya terputus.

Ibukota Teheran nyaris kosong, jutaan warga memilih mengungsi ke pedesaan untuk menghindari serangan udara Israel.

Pemerintah Iran menyebut lebih dari 400 warga tewas sejak serangan Israel dimulai, sebagian besar adalah warga sipil.

Iran telah membalas dengan meluncurkan rudal ke arah Israel selama sembilan hari terakhir, menewaskan sedikitnya 24 orang dan menandai pertama kalinya rudal Iran berhasil menembus pertahanan Israel dalam jumlah besar.

Baca Juga: Wall Street Bersiap Hadapi Tekanan Setelah Serangan AS ke Iran

Garda Revolusi Iran mengklaim meluncurkan 40 rudal ke arah Israel pada malam terakhir.

Sirene serangan udara berbunyi di hampir seluruh wilayah Israel pada Minggu, memaksa jutaan orang menuju ruang perlindungan.

Di Tel Aviv, Aviad Chernovsky (40) keluar dari tempat perlindungan dan mendapati rumahnya hancur akibat hantaman langsung.

“Sulit untuk hidup di Israel saat ini, tapi kami kuat. Kami tahu bahwa kami akan menang,” ujarnya.

Selama sembilan hari perang, Israel dilaporkan berhasil membunuh sejumlah besar pimpinan militer Iran melalui serangan ke pangkalan dan kediaman para komandan.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menyatakan bahwa pihaknya siap terus menekan hingga pemerintahan ulama Iran tumbang, meskipun membantah bahwa itu adalah tujuan utama.

Keputusan Trump untuk ikut bergabung dalam perang dianggap sebagai langkah paling berisiko dalam kebijakan luar negerinya.

Ia sebelumnya sempat menyatakan bersedia berdamai, namun juga sempat menyatakan keinginan membunuh pemimpin tertinggi Iran.

Netanyahu memuji keputusan Trump sebagai langkah “berani,” dan pemimpin oposisi Israel Yair Lapid juga menyambut baik langkah tersebut, menyebut dunia kini menjadi tempat yang lebih aman.

Selanjutnya: Strategi Industri Jangka Panjang Inggris

Menarik Dibaca: Sukses Digelar, Mandiri Jogja Marathon 2025 Usung Nilai Olahraga hingga Keberlanjutan




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×