Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - FRANKFURT. Bank Sentral Eropa meluncurkan pembelian obligasi baru senilai € 750 miliar dalam pertemuan darurat pada Rabu (18/3) malam untuk menghentikan kemerosotan finansial yang disebabkan oleh pandemi virus corona yang menghancurkan perekonomian zona eropa.
Mengutip Reuters, Kamis (19/3) sebagian besar negara-negara di Eropa terkunci di tengah wabah virus corona. Sehingga kegiatan ekonomi hampir terhenti dan pasar berada di ujung tanduk, pertanda resesi yang dalam setara krisis keuangan global 2008.
Baca Juga: ECB to gobble up € 750 billion of debt in emergency move to combat virus hit
Di bawah tekanan untuk melakukan aksi menurunkan biaya pinjaman untuk negara-negara yang terkena wabah virus corona seperti Italia, European Central Bank meluncurkan skema pembelian obligasi baru yang berdedikasi, menjadikan rencana pembelian obligasi tahun ini bertambah menjadi € 1,1 triliun dengan pembelian yang baru saja disepakati senilai 6% dari PDB kawasan euro.
"Masa luar biasa membutuhkan tindakan luar biasa," kata Gubernur ECB Christine Lagarde seperti dikutip Reuters.
"Tidak ada batasan komitmen kami terhadap euro. Kami bertekad untuk menggunakan potensi penuh dari instrumen yang kami miliki, sesuai mandat kami."
Menurut ECB, pembelian obligasi akan berlanjut hingga fase krisis epidemi corona berakhir dan untuk pertama kalinya, surat berharga non finansial juga akan dimasukkan di antara aset yang memenuhi syarat.
Mata uang euro rebound setelah pengumuman.
Meski masih akan membeli obligasi pemerintah sesuai dengan kepemilikan saham masing-masing negara di bank, yang disebut kunci modal, ECB mengatakan akan fleksibel dan mungkin akan menyimpang dari aturan ini.
Ini dilihat sebagai petunjuk bahwa itu tidak akan mentolelir lonjakan spread hasil antara anggota zona euro yang terlihat di Italia dan Yunani dalam beberapa hari terakhir.
ECB mengatakan siap untuk meningkatkan ukuran dan durasi pembeliannya jika perlu dan meninjau setiap kendala yang menghalangi jalannya-kemungkinan referensi untuk batasan memiliki lebih dari sepertiga dari utang negara mana pun.
"Asalkan respons fiskal terus meningkat, ini tampak seperti game-changer untuk ekonomi dan pasar kawasan euro," ujar Frederik Ducrozet, ahli strategi di Pictet Wealth Management.
Baca Juga: Kebijakan Moneter The European Central Bank (ECB) yang longgar, lemahkan EUR/USD
Namun, ECB tetap mempertahankan suku bunga deposito minus 0,5% sama seperti yang terjadi Kamis lalu, sinyal bahwa pembuat kebijakan sekarang mungkin melihat pemangkasan bunga lebih lanjut justru akan lebih banyak kerugian daripada kebaikan.
Dalam pertemuan sesi reguler Kamis lalu, ECB menyetujui paket stimulus besar tetapi langkah-langkah mengecewakan investor, mendorong beberapa orang untuk mempertanyakan komitmen bank terhadap janji mantan bos ECB Mario Draghi untuk melakukan apa pun yang diperlukan untuk menyelamatkan euro.