kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Efek berantai kebijakan bank sentral Swiss


Senin, 19 Januari 2015 / 10:20 WIB
Efek berantai kebijakan bank sentral Swiss
ILUSTRASI. gerai toko perlengkapan olah raga?PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI).


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Hendra Gunawan

LONDON. Efek kebijakan Swiss National Bank (SNB) melepas batas bawah franc terhadap euro mulai menjalar dan bahkan menelan banyak korban. Lonjakan nilai tukar franc swiss membuat sejumlah bank, broker dan investor individu harus kehilangan ratusan juta dollar dalam sekejap.

Keputusan SNB tersebut mengerek mata uang franc swiss hingga 41% terhadap euro. Bukan itu saja, nilai tukar franc Swiss secara rata-rata juga menguat hingga 15% terhadap lebih dari 150 mata uang dunia yang berhasil dilacak oleh Bloomberg.

Akibat penguatan franc, sumber Bloomberg berbisik, Citigroup Inc dan Deutsche Bank AG, masing-masing harus merugi sekitar US$ 150 juta. Jumlah duit yang raib tersebut setara dengan 7,5% dari pendapatan Citigroup di kuartal empat 2014 yang nilainya mencapai US$ 1,99 miliar.

Lalu, Barclays Plc juga menderita kerugian kurang dari US$ 100 juta setelah Bank Sentral Swiss melepas batas bawah mata uangnya terhadap euro. Jumlah kerugian pasti masih dihitung dan berpeluang untuk menyebar ke aset lain, termasuk saham.

Citigroup mencuil pasar terbesar di industri valuta asing global yakni sebesar 16%. Disusul kemudian oleh Deutsche Bank dengan mengantongi pangsa pasar sebesar 15,7%. Sementara, survei Euromoney di bulan Oktober 2014 menempatkan Barclays sebagai pemain ketiga terbesar di pasar valuta asing global dengan pangsa pasar sebesar 10,9%.

Hedge fund juga rugi

Bahkan, seorang manajer investasi, Marko Dimitrijevic, memutuskan untuk menutup Global Fund Everest Capital LLC setelah hampir kehilangan seluruh uangnya karena ikut menjadi korban kebijakan SNB.

Namun, perusahaan pengelola dana (hedge fund) yang mengkhususkan diri di pasar berkembang tersebut tetap akan mengelola aset yang tidak memiliki tekanan dari franc sekitar US$ 2,2 miliar. Sayangnya, Armel Leslie, Jurubicara Everest menolak mengomentari kerugian tersebut. Sedangkan, Dimitrijevic tidak menjawab konfirmasi Bloomberg terkait hal ini.

Dimitrijevic mengoperasikan Everest pada 1990 silam dengan bermodal US$ 8 juta. Aset Everest tumbuh menjadi US$ 2,7 miliar setelah krisis tahun 1998 melanda Asia Tenggara dan Meksiko. Tahun lalu, aset kelolaan Everest naik 14,1% ditopang oleh pertumbuhan saham-saham di China dan untung dari pasar valuta asing.

Kamis pekan lalu, SNB mencabut batas bawah nilai tukar 1,20 franc per euro. SNB juga menurunkan bunga simpanan menjadi -0,75% dari sebelumnya -0,25%, demi menahan derasnya dana-dana yang masuk Swiss.




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×