kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.938.000   14.000   0,73%
  • USD/IDR 16.300   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Ekonomi China Masih Lesu, Ini Titah Xi Jinping kepada Jajarannya


Jumat, 13 September 2024 / 08:31 WIB
Ekonomi China Masih Lesu, Ini Titah Xi Jinping kepada Jajarannya
ILUSTRASI. Xi Jinping mendesak pihak berwenang untuk berusaha keras mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan sosial tahunan negara itu. REUTERS/Florence Lo


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pada Kamis (12/9/2024), Presiden China Xi Jinping mendesak pihak berwenang untuk berusaha keras mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan sosial tahunan negara itu. 

Berdasarkan laporan media pemerintah, pernyataan tersebut dikeluarkan Xi di tengah harapan akan ada lebih banyak langkah yang diambil untuk mendukung pemulihan ekonomi yang lesu.

Mengutip Reuters yang melansir CCTV, berbicara di sebuah simposium di kota barat laut Lanzhou, Xi menekankan perlunya semua wilayah untuk melakukan pekerjaan dengan baik dalam pekerjaan ekonomi menjelang akhir kuartal ketiga dan kuartal keempat.

Xi menyerukan agar lapangan kerja ditempatkan pada posisi yang terdepan dan diperluas di industri yang sedang berkembang.

Xi juga berjanji untuk memberantas semua bentuk proteksionisme lokal, memperdalam reformasi perusahaan milik negara, dan menerapkan kebijakan untuk mendukung sektor swasta.

Baca Juga: Negara Ini Desak Uni Eropa Pertimbangkan Lagi Tarif Kendaraan Listrik China

Aktivitas ekonomi China yang goyah telah mendorong ekonom global untuk memangkas perkiraan pertumbuhan 2024 China hingga di bawah target resmi sekitar 5%.

Ada tekanan yang meningkat pada otoritas China untuk meluncurkan lebih banyak kebijakan di tengah kemerosotan perumahan yang berkepanjangan, pengangguran yang terus-menerus, kesulitan utang, dan meningkatnya ketegangan perdagangan.

Baca Juga: Trump Tebar Ancaman: Tarif 100% untuk Negara yang Tinggalkan Dolar AS

China memiliki ruang untuk menurunkan jumlah uang tunai yang harus disisihkan bank sebagai cadangan, kata seorang pejabat bank sentral minggu lalu.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×