kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Ekonomi Jerman Mengalami Kontraksi 0,3% pada Tahun 2023


Senin, 15 Januari 2024 / 17:56 WIB
Ekonomi Jerman Mengalami Kontraksi 0,3% pada Tahun 2023
ILUSTRASI. The sun sets behind the skyline of Frankfurt, Germany, July 3, 2022. Picture taken with zoom effect during long time exposure. REUTERS/Kai Pfaffenbach


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Ekonomi Jerman mengalami kontraksi pada tahun 2023. Pemicunya adalah inflasi yang terus-menerus, harga energi yang tinggi, dan permintaan luar negeri yang lemah, meskipun terhindar dari resesi pada akhir tahun.

Kantor Statistik Federal mengatakan pada hari Senin (15/1), produk domestik bruto (PDB) menyusut 0,3% selama setahun penuh 2023.

Baca Juga: Salip Apple, Microsoft Jadi Perusahaan dengan Kapitalisasi Pasar Terbesar di Dunia

"Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan tersendat di Jerman pada tahun 2023 dalam lingkungan yang terus ditandai oleh berbagai krisis," kata Ruth Brand, presiden kantor statistik.

Penurunan PDB setahun penuh sejalan dengan perkiraan analis yang disurvei oleh Reuters.

"Meskipun terjadi penurunan harga baru-baru ini, harga-harga tetap tinggi di semua tahap dalam proses ekonomi dan menghambat pertumbuhan ekonomi," kata Brand.

"Kondisi pembiayaan yang tidak menguntungkan karena kenaikan suku bunga dan melemahnya permintaan domestik dan luar negeri juga ikut mempengaruhi."

Baca Juga: Perusahaan-Perusahaan Jepang Sebut Prospek Ekonomi China di 2024 akan Tetap Suram

Brand menambahkan, perekonomian Jerman tidak melanjutkan pemulihan dari kemerosotan ekonomi yang tajam yang dialami pada tahun pandemi 2020.

Tetapi, PDB lebih tinggi 0,7% pada tahun 2023 dibandingkan tahun 2019, tahun sebelum pandemi Covid-19 melanda.

Kinerja ekonomi di industri, tidak termasuk konstruksi, turun 2,0% pada tahun 2023.

Disebabkan oleh produksi yang jauh lebih rendah di sektor pasokan energi. Sementara aktivitas ekonomi di bidang jasa berkontribusi terhadap pertumbuhan.

Baca Juga: Filipina Akan Mengembangkan Pulau-Pulau di Laut China Selatan

Sedangkan, sektor konstruksi mengalami pertumbuhan moderat sebesar 0,2% pada tahun 2023. Kondisi pembiayaan yang memburuk memiliki dampak yang sangat nyata di sektor ini, di samping biaya bangunan yang terus tinggi dan kekurangan tenaga kerja terampil.

Konsumsi rumah tangga pada tahun 2023 turun 0,8% dari tahun sebelumnya dan pengeluaran pemerintah turun 1,7%, data menunjukkan.

Laju pertumbuhan ekonomi global yang lemah dan permintaan domestik yang lemah pada tahun 2023 juga berdampak pada perdagangan luar negeri, yang menurun meskipun harga turun.

Dengan angka impor mengalami kontraksi 3,0% dan ekspor turun 1,8% pada tahun 2023. Hal ini menghasilkan keseimbangan positif antara ekspor dan impor, yang mendukung PDB.

Baca Juga: Ekonomi China Diprediksi Melambat Tahun Ini dan Kian Melemah Tahun Depan

Akhir Tahun yang Lemah

Pada kuartal terakhir tahun lalu, ekonomi Jerman menyusut 0,3% dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.

Perekonomian terbesar di zona euro ini mengalami stagnasi di kuartal ketiga dibandingkan dengan tiga bulan sebelumnya, menyusul revisi kantor statistik.

Dengan stagnasi di kuartal ketiga, ekonomi Jerman menghindari resesi, yang biasanya didefinisikan sebagai dua kuartal kontraksi berturut-turut



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×