Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Ekonomi Korea Selatan hampir tidak mengalami pertumbuhan pada kuartal keempat 2024, gagal memenuhi ekspektasi pasar, akibat permintaan domestik yang terhambat sebagian oleh krisis politik terburuk negara itu dalam beberapa dekade terakhir.
Hal ini memicu spekulasi bahwa lebih banyak dukungan fiskal dan moneter diperlukan untuk membangkitkan kembali pertumbuhan ekonomi.
Produk Domestik Bruto (PDB) Korea Selatan tercatat tumbuh 0,1% secara kuartalan (dengan penyesuaian musiman), berdasarkan perkiraan awal bank sentral yang dirilis pada Kamis (23/1).
Baca Juga: Bursa Asia Dibuka Beragam Kamis (23/1), Investor Pantau Data Ekonomi Regional
Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan 0,1% pada kuartal sebelumnya dan 0,2% yang diprediksi dalam survei Reuters.
Pada bulan Desember, sentimen konsumen dan bisnis menurun di tengah kekacauan politik, setelah Presiden Yoon Suk Yeol dimakzulkan dan diberhentikan dari jabatannya.
Menyusul upaya singkatnya untuk memberlakukan hukum darurat militer, yang diikuti dengan pemakzulan Perdana Menteri Han Duck-soo.
Selama kuartal tersebut, pengeluaran konsumen naik 0,2% dan investasi korporasi tumbuh 1,6%, lebih lemah dibandingkan dengan kenaikan pada kuartal sebelumnya, yaitu 0,5% dan 6,5%, sementara investasi konstruksi turun 3,2%.
Baca Juga: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Menolak Diperiksa Usai Keributan di Pengadilan
Ekspor naik 0,3%, pulih dari penurunan 0,2% pada kuartal sebelumnya, didorong oleh penjualan semikonduktor yang meningkat berkat permintaan kuat untuk kecerdasan buatan (AI).
Bank sentral Korea Selatan diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan depan, dan dua kali lagi tahun ini menjadi 2,25%.
Setelah keputusan tak terduga untuk mempertahankan suku bunga bulan ini guna mencegah won – yang melemah paling tajam di antara mata uang Asia tahun lalu – jatuh lebih lanjut.
"Ekonomi Korea terus kesulitan pada kuartal IV dan kami menduga kelemahan aktivitas ini dapat berlanjut dalam jangka pendek karena krisis politik yang sedang berlangsung dan prospek suram untuk sektor konstruksi," kata Shivaan Tandon, Ekonom Pasar di Capital Economics.
Terdapat seruan yang semakin besar dari para ekonom dan anggota parlemen oposisi agar pemerintah menyusun anggaran tambahan untuk mendukung permintaan domestik yang lemah.
Baca Juga: Single's Inferno dan 5 Dating Show Kencan Populer Asal Korea Super Romantis
Gubernur Bank of Korea, Rhee Chang-yong, bahkan turut mengajukan hal ini minggu lalu.
Menteri Keuangan Choi Sang-mok, yang juga bertugas sebagai Presiden sementara, mengatakan awal pekan ini bahwa pemerintah bersedia mendiskusikan hal tersebut dengan parlemen.
Pada kuartal Oktober-Desember, PDB tumbuh 1,2% secara tahunan, lebih rendah dari kenaikan 1,5% pada kuartal sebelumnya dan 1,4% yang diperkirakan oleh para ekonom, serta mencatatkan laju terlemah sejak kuartal kedua 2023.
Pada tahun 2024, ekonomi terbesar keempat di Asia ini tumbuh 2,0%, setelah sebelumnya hanya tumbuh 1,4% pada 2023.
Namun proyeksi pertumbuhannya untuk 2025 diperkirakan melambat kembali menjadi 1,6% atau 1,7%, di bawah potensi estimasi sekitar 2%, menurut Bank of Korea.