kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ekonomi loyo, penjualan mobil di China makin terpuruk


Selasa, 10 Desember 2019 / 14:49 WIB
Ekonomi loyo, penjualan mobil di China makin terpuruk
ILUSTRASI. Karyawan bekerja di pabrik kendaraan listrik SAIC Volkswagen MEB di Shanghai, China, 8 November 2019. Penjualan mobil di China yang turun selama 17 bulan berturut-turut di bulan November 2019.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tanda-tanda pelemahan ekonomi China kian kentara. Salah satu tandanya dari penjualan mobil di China yang turun selama 17 bulan berturut-turut di bulan November 2019.

Penjualan kendaraan yang memakai energi baru atau new energy vehicles (NEV) juga turun selama lima bulan berturut-turut. Demikian data dari asosiasi industri mobil terbesar China yang diumumkan Selasa (10/12), seperti dikutip Reuters.

Data The China Association of Automobile Manufacturers (CAAM) menunjukkan, total penjualan mobil di pasar mobil terbesar di dunia tersebut pada bulan November 2019 turun 3,6% dari bulan yang sama di tahun lalu.

Baca Juga: Daging babi dorong laju inflasi China hingga 4,5%, tercepat sejak Januari 2012

Penurunan penjualan di bulan November 2019 itu mengikuti penurunan sebesar 4% pada bulan Oktober 2019 dan penurunan 5,2% pada bulan September 2019.

Penjualan mobil di negara itu mengalami kontraksi tahun lalu untuk pertama kalinya sejak 1990-an akibat perlambatan pertumbuhan ekonomi dan perang perdagangan China- Amerika Serikat (AS).

Pada bulan November 2019, penjualan NEV atau mobil yang memakai bahan bakar terbarukan turun 43,7%, menyusul penurunan sebesar 45,6% pada bulan Oktober 2019. Penjualan NEV telah melonjak hampir 62% tahun lalu bahkan ketika pasar mobil mengalami kontraksi.

Baca Juga: Dua karyawan asal China curi rahasia perusahaan, Apple cemas mereka kabur

Mobil NEV termasuk mobil hibrida plug-in, kendaraan listrik yang hanya menggunakan baterai dan yang didukung oleh sel bahan bakar hidrogen.

China telah menjadi pendukung tajam NEV dan telah menerapkan persyaratan kuota penjualan untuk para produsen mobil. Tapi China kemudian memotong subsidi di tahun ini dan berencana menghapus subsidi setelah tahun 2020 mendatang.

Ini setelah muncul kritikan pedas bahwa beberapa perusahaan menjadi terlalu bergantung pada dana subsidi, membuat harga kendaraan NEV lebih mahal dan mengurangi permintaan.

Baca Juga: Agen Pemegang Merek Siapkan Produk Baru, Penjualan Mobil Tahun Depan Diharapkan Naik premium

Krisis penjualan mobil yang berkepanjangan telah membuat para prodsuen mobil global seperti Ford memotong rencana produksi di China.

Geely, pembuat mobil paling terkenal di Tiongkok secara global, membukukan pertumbuhan penjualan 1% yoy di bulan November 2019.

Sementara produsen mobil terbesar di dunia SAIC Motor mengalami penurunan penjualan 9,6% karena kinerja yang buruk dari usaha patungan dengan General Motors.

Baca Juga: Menjelang tarif 15 Desember, Trump: AS baik-baik saja dengan China




TERBARU

[X]
×