kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Eksportir wiski Amerika Serikat berjuang hadapi kebijakan tarif Uni Eropa


Senin, 19 Agustus 2019 / 18:49 WIB
Eksportir wiski Amerika Serikat berjuang hadapi kebijakan tarif Uni Eropa
ILUSTRASI.


Reporter: Ferrika Sari | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - INGGRIS. Kebijakan Eropa mengenakan tarif impor tinggi terhadap wiski Amerika Serikat (AS) berimbas pada penurunan penjualan Mountain Laurel Spirits, LCC yang mencapai 10% karena distributor Uni Eropa telah menyetop pembelian produk Dad's Hat Pennsylvania Rye Whiskey.

Industri khawatir kebijakan tarif baru yang sedang dipertimbangkan oleh pemerintah AS dapat mengakibatkan tarif lebih tinggi pada produk mereka di Eropa. Diketahui negara lain telah membidik wiski bourbon, perusahaan minuman khas Amerika yang terbuat dari gandum atau rye ini sebagai balasan.

"Kami beralih dari bisnis yang sedikit menguntungkan hingga mencapai titik impas," kata pemilik dan insinyur kimia Mountain Laurel, Herman Mihalich, dilansir dari Reuters, Minggu (18/8).

Eksportir wiski AS tengah berjuang untuk menutupi kerugian setelah pengiriman produk di Eropa anjlok 21% antara Juni 2018 dan 2019 menurut data Distilled Spirits Council, yang merupakan sebuah kelompok industri AS.

Baca Juga: Meski sempat menguat tajam, rupiah ditutup menguat tipis, ini penyebabnya

Pada 12 bulan sebelum pengenaan tarif, AS dapat mengekspor gandum dan bourbon sampai US$ 757 juta. Namun Juli 2019 hingga Juni 2019 ekspor turun menjadi US$ 597 juta. Produk ekspor ini berkontribusi sebagian besar terhadap industri wiski AS, yang menghasilkan pemasukan US$ 3,6 miliar pada tahun 2018.

Distilled Spirits Council mengatakan bahwa 63% dari ekspor wiski AS telah menghadapi tarif pembalasan dari Uni Eropa, Cina, Turki, Kanada dan Meksiko. Uni Eropa saat ini memungut tarif 25% untuk wiski AS.

Kantor Perwakilan Dagang AS bersiap untuk mengenakan tarif hingga 100% pada produk anggur Eropa senilai US$ 1,8 miliar sebagai respon terhadap bantuan ilegal Eropa kepada pembuat pesawat Airbus dan ini sengketa perdagangan dua negara.

"Wiski Amerika telah menjadi kerusakan tambahan," kata Chris Swonger, kepala eksekutif Dewan Distilled Spirits.

Baca Juga: CEO Apple memperingatkan Trump tentang tarif China dan persaingan dengan Samsung

Dia mendesak Washington untuk tidak memperkenalkan tarif baru karena industri khawatir Eropa akan memperkenalkan lebih banyak tarif sebagai pembalasan. Diperkirakan sebanyak 11.200 hingga 78.600 pegawai di sektor minuman, alkohol dan perhotelan dapat kehilangan pekerjaan jika konflik ini terus memburuk.

Perang tarif membatasi pertumbuhan wiski AS meskipun ada lonjakan permintaan global untuk minuman keras dan koktail tradisional. Kentucky Distillers Association mengatakan produksi bourbon Kentucky, varietas wiski AS yang populer, pada tahun 2018 ini mencapai tingkat tertinggi yaitu 1,7 juta barel sejak 1972.

Swonger bersaksi bahwa banyak anggota Dewan Distilled Spirit, termasuk eksportir dari 45 negara bagian AS, telah menghentikan rencana perekrutan dan ekspansi karena melihat margin terpukul karena tarif.

Salah satunya adalah Scott Harris dari Catoctin Creek Distilling Co di Virginia, yang memiliki ribuan botol gandum hitam yang tidak terisi. Permintaan Eropa yang diantisipasi tidak pernah terwujud karena pungutan Uni Eropa, yang telah mendorong harga terlalu tinggi bagi sebagian besar konsumen Eropa.

Perusahaan itu berharap Eropa dapat menyerap setidaknya sepersepuluh dari penjualannya dan telah membeli persediaan besar botol-botol berukuran Eropa tepat ketika tarifnya naik. Lebih buruk lagi, Harris mengatakan dia tidak dapat melakukan apa pun dengan botol 700 ml karena standar wajib pasar AS adalah botol 750 ml.

Penjualan Catoctin Creek di Eropa saat ini mendekati nol, dan beberapa botol yang dijualnya mengalami kerugian yang signifikan karena perusahaan tidak ingin meneruskan biaya tarif kepada pelanggan Eropa yang sensitif terhadap harga.

Baca Juga: Serangan terhadap fasilitas migas Arab Saudi membuat harga minyak kembali memanas

“Kami telah menandatangani perjanjian dengan satu distributor, tapi sekarang dia berhenti membalas panggilan telepon kami. Perusahaan sudah berusaha sangat keras untuk masuk ke Inggris dan Prancis, dan kami tidak dapat meminta distributor untuk berbicara dengan kami sekarang,” keluhnya.

Beberapa perusahaan penyulingan mengatakan bahwa sebelum tarif, wiski Skotlandia atau Irlandia umumnya lebih mahal di Eropa, sehingga varietas wiski AS dijual lebih murah. Tetapi ketika melihat beban biaya, distributor Eropa kehilangan minat pada gandum hitam Amerika dan bourbon.

Di Pennsylvania, Mountain Laurel Spirits mencoba mengimbangi penurunan penjualan dengan menerobos pasar baru di Amerika Serikat, yang jauh dari tugas mudah karena masing-masing dari 50 negara bagian AS membutuhkan pedagang grosir berlisensi di negara bagian.

Meskipun ada pengecualian dan ada pedagang besar yang beroperasi di beberapa negara bagian, Mihalich mengeluh bahwa kontrak sering kali harus disusun dengan 50 cara berbeda.

Baca Juga: Mahathir: Uni Eropa munafik dan menjalankan kolonialisme modern terkait CPO

Pasar asing lainnya di luar Eropa seringkali sulit untuk didobrak dan seringkali tidak sepadan dengan investasi yang cukup besar untuk penyuling yang lebih kecil, kata beberapa perusahaan.

Produsen besar juga telah dipaksa untuk menyesuaikan dengan tarif. Brown Forman Corp, pembuat wiski buatan AS paling populer di dunia, wiski Jack Daniels Tennessee, telah kehilangan US$ 125 juta karena tarif Eropa.




TERBARU

[X]
×