kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Elon Musk Tuding Kebijakan The Fed Memperbesar Risiko Resesi yang Parah


Kamis, 01 Desember 2022 / 08:16 WIB
Elon Musk Tuding Kebijakan The Fed Memperbesar Risiko Resesi yang Parah
ILUSTRASI. Elon Musk, memberikan penilaian negatif terhadap kebijakan The Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi. REUTERS/Adrees Latif


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Orang terkaya nomor satu dunia, Elon Musk, memberikan penilaian negatif terhadap kebijakan The Federal Reserve untuk menjinakkan inflasi.

Melansir Fortune, untuk menurunkan inflasi yang melonjak di AS, The Fed telah menaikkan suku bunga sebanyak enam kali sepanjang tahun ini dalam upaya untuk memperlambat ekonomi dan menurunkan harga barang. 

Akan tetapi, menurut Elon Musk, kecepatan dan besarnya kenaikan suku bunga telah membuat investor gelisah, di mana banyak investor yang khawatir Fed akan mengoreksi secara berlebihan, dan mengarahkan ekonomi ke dalam resesi.

Pandangan itu dibagikan oleh Elon Musk, lewat akun resmi Twitter miliknya pada Rabu (30/11/2022). Dia menyebut bahwa tren ekonomi terbaru cukup "memprihatinkan". 

Dia juga menambahkan bahwa ekonomi AS tidak hanya kemungkinan besar mengalami resesi, tetapi The Fed menyebabkan risiko resesi yang terjadi semakin parah dengan berkomitmen pada strategi kenaikan suku bunga.

“Tren itu memprihatinkan. Fed perlu segera memangkas suku bunga. Mereka secara besar-besaran memperbesar kemungkinan resesi yang parah,” tulis Musk.

Baca Juga: 10 Resep yang Bikin Warren Buffett Mendapatkan Status Miliardernya

Mengutip CNBC, pernyataan tersebut disampaikan Musk dalam percakapan dengan co-founder Tesmanian Vincent Yu, di mana beberapa orang lainnya ikut berpartisipasi.

Ini bukan pertama kalinya Musk memperingatkan tentang malapetaka ekonomi yang akan datang.

Pada bulan Mei 2024, Elon Musk mengatakan bahwa resesi mungkin akan berlangsung selama "12 hingga 18 bulan". Tetapi dia berbicara tentang penurunan ekonomi sebagai realitas siklus bisnis yang tak terhindarkan, dan yang tidak selalu menjadi hal yang buruk.

“Hal-hal ini berlalu, dan kemudian akan ada masa booming lagi,” katanya.

Baca Juga: Warren Buffett Raup Cuan Saat Elon Musk Terhuyung-huyung

Dia menambahkan, “Apa yang cenderung terjadi adalah, jika Anda mengalami ledakan yang berlangsung terlalu lama, Anda akan mengalami kesalahan alokasi modal—pada dasarnya itu mulai menghujani orang-orang bodoh.”

Kemudian pada 24 Oktober 2022, orang terkaya di dunia ini memperkirakan resesi global dapat berlangsung "hingga musim semi 2024", meskipun dia mencatat bahwa dia "hanya menebak-nebak". 

Prediksi itu muncul di tengah banyaknya peringatan ekonomi dari eksekutif bisnis lainnya termasuk CEO Amazon Jeff Bezos, CEO JPMorgan Jamie Dimon dan CEO Goldman Sachs David Solomon.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×