Sumber: Finbold News | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Robert Kiyosaki, penulis buku finansial legendaris Rich Dad Poor Dad, sejak lama dikenal sebagai pendukung setia aset riil.
Ia secara konsisten menolak mata uang fiat yang ia anggap sebagai "uang palsu" dan justru membangun portofolionya berdasarkan tiga instrumen utama: emas, perak, dan Bitcoin (BTC). Namun, memasuki tahun 2025 yang penuh gejolak, performa ketiga aset ini menunjukkan hasil yang beragam.
Tahun yang Tidak Mudah: Bitcoin Terpukul, Emas Melesat
Dalam tiga bulan pertama tahun 2025, Bitcoin menjadi aset dengan kinerja terlemah di antara trio andalan Kiyosaki. Harga BTC tercatat mengalami penurunan hampir 15% year-to-date (YTD), dan kini diperdagangkan di kisaran US$79.662.
Baca Juga: Terungkap! 4 Rahasia Robert Kiyosaki yang Bisa Membuatmu Kaya Raya
Pergerakan harga yang cenderung datar hingga menurun membuat Bitcoin kurang berkontribusi terhadap pertumbuhan portofolio aset keras tahun ini.
Sebaliknya, emas justru tampil cemerlang. Logam mulia ini mencetak rekor tertinggi baru sepanjang sejarah, dengan kenaikan 20,67% YTD dan saat ini diperdagangkan di harga US$3.167 per ons. Kinerja emas mencerminkan kekhawatiran pasar terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi, memperkuat argumen Kiyosaki bahwa emas tetap menjadi lindung nilai (hedge) paling aman.
Sementara itu, perak juga menunjukkan performa positif, meskipun masih jauh dari target ambisius Kiyosaki sebesar US$70 per ons. Hingga 10 April 2025, harga perak telah meningkat sebesar 7% YTD, dengan nilai saat ini berada di US$30,09 per ons.
“DOGE CHAINSAW MASSACRE”: Kiyosaki dan Kritik terhadap Kebijakan Ekonomi Trump
Kiyosaki memberikan label tajam pada kebijakan ekonomi pemerintahan Donald Trump di periode keduanya, menyebutnya sebagai “DOGE CHAINSAW MASSACRE”—istilah hiperbolik untuk menggambarkan potensi kehancuran sistemik akibat lonjakan utang nasional, defisit fiskal, dan ketergantungan pada kebijakan moneter longgar.
Baca Juga: Terjebak Gaji Bulanan? Robert Kiyosaki Bongkar Rahasia Keluar dari Rat Race!
Dalam konteks tersebut, Kiyosaki percaya bahwa hanya aset keras yang mampu menjaga daya beli dan stabilitas keuangan pribadi. Menurutnya, dollar Amerika akan terus mengalami penurunan nilai riil, sementara instrumen seperti emas dan Bitcoin akan semakin dicari sebagai penyimpan nilai jangka panjang.
“Uang fiat adalah ilusi. Saya menyiapkan standar sendiri: emas, perak, dan Bitcoin. Itu bukan investasi—itu asuransi dari kehancuran,” ujar Kiyosaki dalam salah satu wawancara terbarunya.
Kinerja pasar di awal 2025 menunjukkan bahwa strategi Kiyosaki tidak sepenuhnya meleset, meskipun Bitcoin belum menunjukkan reli besar seperti di tahun-tahun sebelumnya. Reli emas dan kestabilan perak memberikan bantalan terhadap volatilitas kripto, menjadikan portofolio lebih tahan banting terhadap guncangan ekonomi global.