Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - PARIS. Presiden Prancis Emmanuel Macron akan menjamu Presiden AS Joe Biden dalam kunjungan kenegaraan yang dikabarkan penuh dengan kemegahan dan parade. Pertemuan ini juga akan disisipi pembicaraan mengenai perdagangan, Israel dan Ukraina.
Kedua kepala negara yang memiliki hubungan hangat ini akan berpartisipasi dalam upacara penyambutan di Arc de Triomphe yang ikonik dan parade di Avenue des Champs-Elysees sebelum mengadakan pertemuan mengenai kebijakan masalah terkini.
Biden sebelumnya menjamu Macron untuk kunjungan kenegaraan di Gedung Putih pada tahun 2022.
"Prancis adalah sekutu tertua dan terdalam kami. Dan ini akan menjadi momen penting untuk menegaskan aliansi tersebut dan juga menatap masa depan serta apa yang harus kita capai bersama," kata penasihat keamanan nasional AS Jake Sullivan.
Baca Juga: Rudal Hipersonik AS Dapat Jangkau Moskow dalam Setengah Jam
Sullivan mengatakan pembicaraan antara kedua pemimpin tersebut akan membahas perang Rusia dengan Ukraina, perang Israel dengan Hamas di Gaza, kerja sama di Indo-Pasifik, dan masalah kebijakan mulai dari perubahan iklim, kecerdasan buatan, hingga rantai pasokan.
Juru bicara Gedung Putih John Kirby mengatakan negara-negara tersebut akan mengumumkan rencana untuk bekerja sama dalam penegakan hukum maritim dan Penjaga Pantai AS serta angkatan laut Prancis akan membahas peningkatan kerja sama.
Biden dan Macron juga diperkirakan akan membahas penguatan NATO, dan keduanya telah menjanjikan dukungan negara mereka terhadap Ukraina, meskipun mereka belum menyetujui rencana penggunaan aset Rusia yang dibekukan untuk membantu Kiev.
Seorang pejabat Departemen Keuangan AS sebelumnya mengatakan bahwa AS dan mitra-mitranya di G7 telah mencapai kemajuan dalam pembahasan ini.
Macron dan Biden juga akan berunding mengenai situasi di Timur Tengah.
Biden merupakan pendukung setia Israel. Namun, puluhan ribu warga Palestina yang tewas dalam aksi militernya telah memperburuk basis politik Biden yang berhaluan kiri terhadap Israel, dan merugikannya saat ia mencalonkan diri melawan Donald Trump dari Partai Republik.
Baca Juga: Harga Minyak Turun, AS Percepat Pembelian Cadangan Strategis
Selain Ukraina, masalah perdagangan antara kedua negara di Atlantik kemungkinan besar akan menjadi masalah besar.
Undang-Undang Pengurangan Inflasi AS, yang ditandatangani Biden menjadi undang-undang pada Agustus 2022, telah membuat marah para pejabat Eropa yang melihatnya sebagai langkah proteksionis yang menyedot investasi dari perusahaan-perusahaan UE.