kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.066   81,71   1,17%
  • KOMPAS100 1.058   17,53   1,69%
  • LQ45 832   15,02   1,84%
  • ISSI 214   1,26   0,59%
  • IDX30 424   8,30   1,99%
  • IDXHIDIV20 511   9,19   1,83%
  • IDX80 121   1,97   1,66%
  • IDXV30 125   0,64   0,51%
  • IDXQ30 141   2,48   1,78%

Erdogan dan Putin resmikan pembangunan reaktor nuklir baru di Turki


Kamis, 11 Maret 2021 / 13:01 WIB
Erdogan dan Putin resmikan pembangunan reaktor nuklir baru di Turki
ILUSTRASI. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin.


Sumber: Arab News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Melalui konferensi video, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin meresmikan pembangunan reaktor nuklir ketiga di pembangkit listrik Akkuyu di Turki selatan pada hari Rabu (10/3).

Keduanya sepakat untuk melanjutkan kerja sama erat mereka dalam pemanfaatan nuklir sebagai sumber energi. Secara khusus, Erdogan menyebutnya sebagai simbol kerja sama Turki-Rusia.

Dilansir dari Arab News, saat ini Rusia sedang dalam proses membangun PLTN pertama untuk Turki di pantai Mediterania provinsi Mersin. PLTN merupakan hasil dari perjanjian kerja sama pada tahun 2010 dan mulai dibangun pada tahun 2018.

Selama ini produksi listrik Turki didasarkan pada pembangkit listrik tenaga gas dan unit pembangkit listrik tenaga air. Mereka juga cukup bergantung pada tenaga impor seperti gas alam dari Azerbaijan, Iran, dan Rusia. Bagi Erdogan, pemanfaatan tenaga nuklir adalah langkah strategis untuk menjamin keamanan sumber energi negara.

Baca Juga: Mesir dan Yunani bidik kerja sama multi-sektor di kawasan Mediterania timur

Tidak hanya itu, musim panas tahun lalu Turki mengumumkan telah menemukan 405 miliar meter kubik gas alam di Laut Hitam, yang nantinya juga akan dikelola sebagai sumber energi.

Turki juga sedang mencari sumber daya hidrokarbon lain di laut Mediterania Timur dan harus bersitegang dengan Yunani serta Siprus mengenai hak maritim.

Kerja sama Turki dan Rusia menjadi kunci stabilitas regional

Menteri Energi Fatih Donmez mengatakan, PLTN Akkuyu akan memenuhi sekitar 10% kebutuhan listrik domestik. Jumlah tersebut terbilang cukup besar untuk sumber energi yang terbarukan.

Baca Juga: Ankara: 4 Jet Yunani mengganggu kapal penelitian Turki di Laut Aegea

Erdogan juga mangatakan bahwa pangsa sumber energi terbarukan di Turki telah mencapai 63,7% hingga saat ini. Ia mengatakan jumlah itu sudah cukup mapan, terutama untuk kebutuhan listrik.

Sang presiden mengatakan bahwa reaktor nuklir pertama Turki akan beroperasi pada tahun 2023 mendatang. Pemerintah juga merencanakan akan membangun total empat reaktor.

Proyek pengadaan reaktor nuklir ini dikelola oleh Rosatom, perusahaan milik negara Rusia. Mereka tercatat memegang 99,2% saham dalam proyek tersebut, yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 20 miliar.

"Kerja sama Ankara dan Moskow memainkan peran kunci dalam stabilitas regional. Kami berkesempatan melihat hasil dialog Turki-Rusia di berbagai bidang, termasuk di Libya, di Nagorno-Karabakh, di Suriah," ungkap Erdogan, seperti dikutip dari Arab News.

Sayangnya proyek pembangunan PLTN ini berada di wilayah rawan gempa dan memicu keprihatinan dari negara tetangga Yunani dan Siprus. Beragam penolakan juga mulai muncul dari kelompok pemerhati lingkungan.

Selanjutnya: Hari ini dalam sejarah: Reaktor nuklir Fukushima meledak pasca gempa dan tsunami



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×