kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Erdogan dan Trump bahas ketegangan Mediterania via telepon


Kamis, 27 Agustus 2020 / 08:25 WIB
Erdogan dan Trump bahas ketegangan Mediterania via telepon
ILUSTRASI. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. REUTERS/Denis Balibouse


Sumber: Arab News,Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ANKARA. Kawasan laut Mediterania memanas. Turki dan Yunani mengumumkan akan menggelar latihan militer tandingan di Mediterania timur pada hari Selasa (25/8/2020).

Terkait dengan hal tersebut, melansir Reuters, Presiden Turki Tayyip Erdogan dan Presiden AS Donald Trump berbicara melalui telepon pada hari Rabu untuk membahas masalah bilateral dan regional, termasuk Mediterania.

Belum dijelaskan apa hasil pembicaraan dari kedua pemimpin dunia tersebut. 

Baca Juga: Kian panas, Erdogan: Jika ada yang mau menerima akibatnya, silakan hadapi kami

Ketegangan antara Turki dan Yunani telah meningkat sejak Ankara mengirim kapal survei Oruc Reis ke perairan Mediterania timur yang disengketakan bulan ini. Athena menyebut hal tersebut sebagai tindakan ilegal.

Turki dan Yunani, keduanya merupakan sekutu NATO, sangat tidak setuju atas klaim atas sumber daya hidrokarbon di daerah tersebut berdasarkan pandangan yang bertentangan tentang sejauh mana landas kontinen mereka di perairan yang sebagian besar dihiasi dengan pulau-pulau Yunani.

Baca Juga: Erdogan siap melakukan apa pun untuk mendapatkan hak Turki di laut Mediterania

Arab News melaporkan, penemuan endapan utama di perairan sekitar Siprus dan pulau Kreta Yunani telah memicu perebutan kekayaan energi dan menghidupkan kembali persaingan regional lama.

Ketegangan kembali meningkat ketika Turki mengirim kapal penelitian Oruc Reis disertai dengan kapal perang ke perairan yang disengketakan pada 10 Agustus lalu.

Tak mau kalah, Yunani dan sekutu UE-nya, Prancis, mengirimkan aset angkatan laut mereka sendiri ke wilayah tersebut untuk memantau pekerjaan Turki.

Menteri luar negeri Uni Eropa mengadakan konferensi video darurat tentang krisis yang muncul ketika fregat Turki bertabrakan dengan kapal Yunani di wilayah yang disengketakan beberapa hari setelah misi Oruc Reis.

Baca Juga: Turki bakal murka, Prancis gabung dengan latihan militer Yunani, Siprus, dan Italia

Sementara itu, Jerman telah memimpin upaya untuk meredakan sengketa yang mengancam upaya negara-negara UE untuk memanfaatkan sumber energi baru yang dapat mengurangi ketergantungan mereka pada negara-negara seperti Rusia.

Menteri luar negeri Jerman Heiko Maas, akan mengunjungi Athena dan Ankara pada Selasa untuk mencoba melakukan pembicaraan kepada kedua negara. Akan tetapi, upaya itu tampaknya akan menemui hambatan ketika Athena dan Ankara mengumumkan rencana untuk melakukan latihan militer laut di wilayah yang sama di selatan Kreta pada hari Selasa.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×