Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Perusahaan milik Mark Zuckerberg, Facebook Inc., pada hari Kamis (3/120 mengatakan bahwa pihaknya akan mulai melakukan pembersihan segala postingan hoaks yang berkaitan dengan vaksin virus corona.
Langkah tersebut memperluas komitmen Facebook untuk mengontrol penyebaran kebohongan dan teori konspirasi tentang pandemi.
Dikutip dari Reuters, Facebook akan menghapus segala informasi yang salah terkait virus corona yang menimbulkan risiko bahaya sesegera mungkin. Dalam kurun waktu itu, Facebook akan memberi label dan mengurangi distribusi klaim palsu tersebut.
Melalui pernyataan resminya, Facebook mengatakan bahwa perubahan kebijakan global datang sebagai tanggapan atas berita bahwa vaksin COVID-19 akan segera diluncurkan di seluruh dunia.
Baca Juga: Moderna akan pasok 125 juta dosis vaksin Covid-19 secara global pada kuartal pertama
Facebook merasa memiliki tanggung jawab untuk memberikan kepercayaan dan keyakinan kepada publik bahwa vaksin corona memang penting untuk diterima.
Informasi palsu serta hoax seputar vaksin corona telah berkembang luas di media sosial sejak pandemi diumumkan pada Maret lalu. Di Facebook misalnya, berbagai kelompok anti-vaksin cukup gencar menyebarkan pahamnya ke khalayak.
Pada bulan November, badan nirlaba First Draft, menemukan fakta bahwa 84% interaksi media sosial terkait konten konspirasi vaksin corona berasal dari Facebook dan Instagram, dua media sosial andalan Facebook Inc.
"Ini dapat mencakup klaim palsu tentang keamanan, kemanjuran, kandungan atau efek samping dari vaksi corona. Misalnya, kami akan menghapus klaim palsu bahwa vaksin COVID-19 mengandung microchip," tulis Facebook dalam laman blog resminya.
Baca Juga: Obama, Bush & Clinton bersedia menerima vaksin COVID-19 di depan umum
Untuk sementara Facebook belum menyebutkan secara spesifik kapan upaya bersih-bersih ini akan dimulai. Tapi mereka memastikan bahwa program ini akan dimulai secepatnya dan membutuhkan waktu yang lama.
Sebelum ini Facebook juga sempat menghapus sejumlah postingan hoax terkait vaksin campak di Samoa. Facebook juga menghapus klaim palsu tentang pemberian vaksin polio di Pakistan yang mengarah pada kekerasan terhadap petugas kesehatan.
Pada bulan Oktober lalu, Facebook juga mengambil langkah untuk melarang iklan yang membuat orang enggan mendapatkan vaksin.