Reporter: Titis Nurdiana | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Fasilitas pendanaan baru dari Bank Dunia: Women Entrepreneurs Finance Initiative (We-Fi) menggelontorkan pendanaan untuk kali pertama. Fasilitas pembiayaan terbaru dari Bank Dunia ini berhasil mengumpulkan dana US$ 1,6 miliar, melebihi dari target yang diperkirakan.
Menurut Bank Dunia, We-Fi sebesar US$ 120 juta akan digelontorkan untuk program persamaan hak perempuan di bidang bisnis, kesempatan kerja yang sama di segala bidang . Pembiayaan perdana akan diberikan untuk program yang dirancang Islamic Development Bank untuk program kesetaraan bagi perempuan di Yaman, Mali dan Nigeria.
Adapun, sebagian dana juga akan diberikan ke Bank Pembangunan Asia untuk meningkatkan kesetaraan berbisnis bagi perempuan di Sri Lanka; serta digunakan untuk Kelompok Bank Dunia untuk kegiatan-kegiatan global, regional dan negara tertentu untuk meningkatkan dukungan sektor publik dan swasta bagi perempuan dalam bisnis.
Fasilitas pendanaan baru dari Bank Dunia ini dibentuk di KTT G-20 di Hamburg, Jerman, Juli tahun lalu. Fasilitas ini dibentuk untuk mendukung peran perempuan, baik dalam bisnis, kesempatan kerja di pemerintah serta menghilangkan hambatan perempuan untuk berusaha di negara berkembang.
Dana yang berhasil dikumpulkan We-Fi sebagian atau sebanyak US$ 340 juta dari 14 anggota We Fi. Yakni pemerintah Australia, Kanada, China, Denmark, Jerman, Jepang, Belanda, Norwegia, Federasi Rusia, Arab Saudi, Republik Korea Selatan, Uni Emirat Arab, Kerajaan Inggris, dan Inggris Serikat.
Sisanya dari sektor swasta, donor, pemerintah dan mitra pembangunan lainnya. Rencananya, 58% dari dana yang didapat akan diberikan kepada negara-negara anggota International Development Association, yakni lembaga yang menyediakan pinjaman bagi negara miskin di dunia .
"Kami ingin setiap perempuan bisa mendapat manfaat dari dana tersebut saat mereka ingin berusaha dan berpartisipasi dalam ekonomi dan masyarakat,” ujar Presiden Kelompok Bank Dunia Jim Yong Kim, Kamis (19/4).
Dengan memanfaatkan sektor publik dan swasta, Bank Dunia berharap We-Fi dapat menciptakan peluang g, sehingga mereka memiliki kesempatan nyata dan adil untuk memulai dan menjalankan bisnis, menciptakan kekayaan, berbagi dalam kemakmuran, dan mencapai aspirasi tertinggi bagi perempuan.
Menurut Bank Dunia, saat ini sekitar 70% perempuan yang memiliki usaha kecil dan menengah (UKM) di negara berkembang tidak dapat memperoleh pembiayaan yang mereka butuhkan. Banyak perempuan menutup diri dari lembaga keuangan, atau hanya dapat memperoleh pinjaman jangka pendek dengan bunga tinggi.
Kondisi ini mengakibatkan terjadi kekurangan pembiayaan sebesar US$ 1,5 triliun bagi pengusaha perempuan di pasar negara berkembang.
“Perempuan juga sering kekurangan akses ke teknologi, koneksi pasar, jaringan, dan pelatihan yang diperlukan untuk membangun dan mempertahankan bisnis yang sukses.
Target Bank Dunia, kehadiran We-Fi bisa memecah masalah pendanaan bagi perempuan.