Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pada Kamis (30/1/2025), Presiden Filipina Ferdinand Marcos mengatakan pemerintahnya akan menyingkirkan sistem rudal AS dari Filipina dengan syarat Beijing mengakhiri perilaku agresif dan pemaksaan di Laut China Selatan yang disengketakan dan berhenti mengklaim wilayah Filipina.
Mengutip AFP, militer AS mengerahkan sistem rudal Typhon di Filipina utara tahun lalu sebagai bagian dari latihan gabungan tahunan. Dan pasukan Filipina telah berlatih dengan senjata tersebut, dengan tujuan untuk melindungi kepentingan maritim Manila.
Pasukan Beijing telah terlibat dalam beberapa konfrontasi dengan kapal-kapal Filipina dalam beberapa bulan terakhir atas sengketa terumbu karang dan perairan di Laut China Selatan yang berlokasi strategis.
Keberadaan sistem senjata jarak menengah AS di tanah Filipina telah membuat marah China. Tiongkok telah memperingatkan bahwa Manila telah menghasut konfrontasi geopolitik dan perlombaan senjata di wilayah tersebut.
"Saya tidak mengerti komentar tentang rudal Typhon. Kami tidak berkomentar apa pun tentang sistem rudal mereka, dan sistem rudal mereka seribu kali lebih kuat daripada yang kami miliki," kata Marcos kepada wartawan pada hari Kamis saat berkunjung ke pusat kota Cebu.
Baca Juga: Ekonomi Filipina pada Kuartal IV Tumbuh 5,2% y/y, di Bawah Ekspektasi
"Mari kita buat kesepakatan dengan Tiongkok: Berhenti mengklaim wilayah kami, berhenti melecehkan nelayan kami dan biarkan mereka hidup, berhenti menabrak perahu kami, berhenti menggunakan meriam air terhadap rakyat kami, berhenti menembakkan laser ke arah kami, dan hentikan perilaku agresif dan koersif Anda," kata Marcos.
Dia menambahkan, jika China berhenti melakukan semua hal tersebut, Filipina akan mengembalikan sistem Typhon ke Amerika Serikat.
Manila dan Washington terikat oleh pakta pertahanan bersama, dan bentrokan Laut China Selatan baru-baru ini telah memicu kekhawatiran bahwa militer AS dapat terseret ke dalam perang dengan Tiongkok.
Tonton: Rusia Belajar dari Tiongkok: China Bangun Angkatan Laut untuk Saingi AS di 2049
Militer Filipina mengatakan minggu ini bahwa satu peletonnya akan dilatih menggunakan sistem Typhon pada bulan Februari, menjelang latihan gabungan tahunan dengan sekutu utamanya, Amerika Serikat.