Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - MANILA. Pemerintah Filipina menghentikan aktivitas kerja dan kegiatan belajar mengajar di seluruh Metro Manila serta sebagian besar wilayah negara pada Senin (22/9/2025), menyusul mendekatnya Topan Super Ragasa ke wilayah utara Luzon.
Topan ini diperkirakan membawa angin kencang dan hujan lebat yang dapat menimbulkan kerusakan.
Baca Juga: Harga BBM Malaysia Turun! RON95 Kini Cuma Sekitar Rp 7.876
Badan cuaca negara menaikkan peringatan topan tertinggi untuk Kepulauan Babuyan yang terpencil, dan mendesak warga di daerah pesisir serta wilayah rendah untuk mengungsi sebagai antisipasi gelombang tinggi dan kemungkinan banjir.
Ragasa tercatat memiliki angin maksimum berkelanjutan hingga 205 km/jam (127 mph) dengan hembusan angin mencapai 250 km/jam.
Topan ini diperkirakan akan menyentuh atau melewati Kepulauan Babuyan sekitar tengah hari sebelum melintasi Selat Luzon.
Meskipun tidak langsung menghantam Taiwan, sabuk hujan terluar dari topan diperkirakan akan membawa hujan deras ke pantai timur yang jarang dihuni di Taiwan.
Pihak berwenang Taiwan telah mengeluarkan peringatan darat dan laut, serta membatalkan sejumlah penerbangan ke kota-kota timur termasuk Taitung dan Hualien.
Setelah itu, topan diperkirakan bergerak menuju Hong Kong saat menuju pantai selatan China.
Baca Juga: Insiden Panas, Tiongkok Tembakkan Meriam Air ke Kapal Filipina di Laut China Selatan
Kota keuangan tersebut telah meminta warganya bersiap menghadapi salah satu topan terkuat dalam beberapa tahun terakhir dan sedang mempertimbangkan penutupan bandara selama 36 jam, menurut laporan Bloomberg News.
Para ahli cuaca Filipina memperingatkan kemungkinan pemadaman listrik secara luas, tanah longsor, dan laut berbahaya saat sabuk hujan terluar topan mulai menghantam utara Luzon.
Maskapai penerbangan telah membatalkan lebih dari selusin penerbangan domestik, sebagian besar rute di Luzon, sementara layanan feri di pelabuhan dihentikan sementara.