Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Lembaga pemeringkat Fitch merevisi prospek peringkat kredit negara China menjadi negatif. Revisi tersebut harus dilakukan karena adanya risiko keuangan publik dan meningkatnya ketidakpastian dalam peralihan ke model pertumbuhan baru.
Fitch memperkirakan defisit pemerintah China secara umum akan meningkat menjadi 7,1% dari produk domestik bruto (PDB) pada tahun 2024 dari 5,8% pada tahun 2023. Ini merupakan angka tertinggi sejak angka 8,6% pada tahun 2020, ketika pembatasan ketat saat pandemi Covid-19 di China. Kondisi tersebut sempat membebani negara dengan ekonomi nomor dua di dunia.
Fitch tidak hanya menurunkan prospek tapi juga berpotensi menurunkan peringkat dalam jangka menengah. Saat ini Fitch masih menetapkan peringkat China di level A+.
Baca Juga: Ekonomi Indonesia Diramal Tumbuh 5% Tahun Ini, Industri Mamin Jadi Penopang Utama
Penetapan tersebut sejalan dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi China akan melambat menjadi 4,5% pada tahun 2024 dari 5,2% pada tahun lalu. Sebelumnya Citi dan Dana Moneter Internasional (IMF) merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi China.
Pada Januari-Februari, output pabrik dan penjualan ritel China melampaui perkiraan ditambah indikator ekspor dan inflasi konsumen yang lebih baik dari perkiraan. Ini memberikan dorongan awal terhadap harapan China untuk mencapai target pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 5% pada tahun 2024.
"Revisi prospek tersebut mencerminkan peningkatan risiko terhadap prospek keuangan publik China karena negara tersebut menghadapi ketidakpastian ekonomi di tengah transisi dari pertumbuhan yang bergantung pada properti ke apa yang pemerintah pandang sebagai model pertumbuhan yang lebih berkelanjutan," kata Fitch.
Baca Juga: Pertama Kali Dapat Rating Moody’s, PT SMI Catat Peringkat Internasional Baa2