kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Gawat! Trump Ancam Mengebom Iran Jika Tak Mencapai Kesepakatan Nuklir


Minggu, 30 Maret 2025 / 23:40 WIB
Gawat! Trump Ancam Mengebom Iran Jika Tak Mencapai Kesepakatan Nuklir
ILUSTRASI. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bercengkrama bersama Presiden AS Donald Trump setelah penandatanganan dokumen Abraham Accords, menormalisasi hubungan antara Israel dan sejumlah negara tetangga Timur Tengah, dalam penyelarasan strategis negara-negara Timur Tengah untuk melawan Iran, di Halaman Selatan Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (15/9/2020). REUTERS/Tom Brenner/AWW/djo


Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam Iran dengan serangan militer jika Teheran tidak mencapai kesepakatan nuklir dengan Washington. Hal ini disampaikan Trump dalam wawancara dengan NBC News pada Minggu (30/3).  

"Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pemboman," ujar Trump. Ia juga menambahkan kemungkinan penerapan kembali tarif sekunder terhadap Iran seperti yang dilakukan pemerintahannya empat tahun lalu.  

Dalam masa jabatan pertamanya (2017-2021), Trump menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 yang disepakati Iran dengan negara-negara besar dunia. Perjanjian itu membatasi aktivitas nuklir Teheran dengan imbalan pelonggaran sanksi. Namun, sejak AS keluar dari kesepakatan, Iran terus meningkatkan pengayaan uranium jauh melampaui batas yang disepakati.  

Baca Juga: Presiden Iran kepada Trump: Saya Tak Akan Bernegosiasi

Hingga saat ini, Teheran menolak tekanan Trump untuk kembali ke meja perundingan. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengonfirmasi bahwa Iran telah mengirim tanggapan melalui Oman atas surat yang dikirimkan Trump terkait desakan perjanjian nuklir baru.  

Negara-negara Barat menuding Iran tengah mengembangkan senjata nuklir dengan meningkatkan kadar pengayaan uranium ke tingkat yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk keperluan energi sipil. Namun, Iran bersikeras bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai.  

Ketegangan antara AS dan Iran kembali meningkat seiring pernyataan keras Trump, yang menegaskan kebijakan tekanan maksimum terhadap Teheran masih menjadi strategi utamanya.

Selanjutnya: Ini 7 Kantong Parkir yang Disiapkan untuk Jamaah Shalat Id di Masjid Istiqlal

Menarik Dibaca: Pagi Hari Hujan di Daerah Ini, Berikut Proyeksi Cuaca Besok (31/3) di Yogyakarta


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×