Sumber: Reuters | Editor: Syamsul Azhar
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengancam Iran dengan serangan militer jika Teheran tidak mencapai kesepakatan nuklir dengan Washington. Hal ini disampaikan Trump dalam wawancara dengan NBC News pada Minggu (30/3).
"Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pemboman," ujar Trump. Ia juga menambahkan kemungkinan penerapan kembali tarif sekunder terhadap Iran seperti yang dilakukan pemerintahannya empat tahun lalu.
Dalam masa jabatan pertamanya (2017-2021), Trump menarik AS dari perjanjian nuklir 2015 yang disepakati Iran dengan negara-negara besar dunia. Perjanjian itu membatasi aktivitas nuklir Teheran dengan imbalan pelonggaran sanksi. Namun, sejak AS keluar dari kesepakatan, Iran terus meningkatkan pengayaan uranium jauh melampaui batas yang disepakati.
Baca Juga: Presiden Iran kepada Trump: Saya Tak Akan Bernegosiasi
Hingga saat ini, Teheran menolak tekanan Trump untuk kembali ke meja perundingan. Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi mengonfirmasi bahwa Iran telah mengirim tanggapan melalui Oman atas surat yang dikirimkan Trump terkait desakan perjanjian nuklir baru.
Negara-negara Barat menuding Iran tengah mengembangkan senjata nuklir dengan meningkatkan kadar pengayaan uranium ke tingkat yang lebih tinggi dari yang dibutuhkan untuk keperluan energi sipil. Namun, Iran bersikeras bahwa program nuklirnya murni untuk tujuan damai.
Ketegangan antara AS dan Iran kembali meningkat seiring pernyataan keras Trump, yang menegaskan kebijakan tekanan maksimum terhadap Teheran masih menjadi strategi utamanya.