Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Gedung Putih mengecam rencana Amazon yang dilaporkan akan mengungkap biaya tambahan akibat tarif Amerika Serikat yang diberlakukan oleh mantan Presiden Donald Trump.
Pemerintah menyebut langkah raksasa ritel itu sebagai tindakan bermotif politik dan menyoroti hubungan masa lalu perusahaan dengan China.
Baca Juga: Luncurkan Etalase di Amazon.com, Perbelanjaan Ini Jual Produk Desainer Kelas Atas
Sekretaris pers Gedung Putih Karoline Leavitt mengatakan bahwa ia telah mendiskusikan rencana Amazon—yang sebelumnya dilaporkan oleh Punchbowl News—dengan Trump.
Menurut Leavitt, Trump menyebut langkah itu sebagai “tindakan bermusuhan dan politis dari Amazon.”
Komentar tersebut langsung berdampak pada pergerakan saham Amazon, yang turun 2,2% dalam perdagangan pra-pasar.
Amazon belum memberikan tanggapan atas permintaan konfirmasi terkait laporan Punchbowl maupun pernyataan Gedung Putih.
Sejak menjabat, Trump telah memberlakukan gelombang tarif terhadap mitra dagang utama AS, termasuk China.
Baca Juga: Pendiri Amazon Jeff Bezos Ungkap Rahasia Tips Meraih Kesuksesan
Biaya tarif impor dari China tercatat melonjak hingga 145% sejak awal masa kepemimpinan Trump.
“Kenapa Amazon tidak melakukan hal serupa saat pemerintahan Biden menyebabkan inflasi tertinggi dalam 40 tahun terakhir?” ujar Leavitt dalam konferensi pers di Gedung Putih, Selasa (29/4).
Ia menambahkan bahwa langkah Amazon tidak mengejutkan, mengingat laporan Reuters pada 2021 yang menyebut perusahaan teknologi itu pernah bermitra dengan “lengan propaganda pemerintah China.”
Akun resmi Gedung Putih di platform X (Twitter) turut mengunggah ulang laporan Reuters tersebut pada Selasa pagi.
Baca Juga: Efek Tarif Trump: Korporasi Global Tekor, PHK & Revisi Proyeksi
“Ini menjadi alasan tambahan mengapa warga Amerika sebaiknya membeli produk buatan dalam negeri,” lanjut Leavitt, seraya menekankan kembali komitmen pemerintahan Trump untuk memperkuat rantai pasok strategis dan mendorong manufaktur domestik.