kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gelombang protes di Iran membesar, ajakan turun ke jalan di media sosial membahana


Rabu, 15 Januari 2020 / 15:18 WIB
Gelombang protes di Iran membesar, ajakan turun ke jalan di media sosial membahana
ILUSTRASI. Kemarahan publik meletus menyusul pengakuan yang terlambat dari pihak berwenang Iran bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah pesawat penumpang milik maskapai Ukraina di pekan lalu.


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - DUBAI. Gelombang warga Iran untuk turun ke jalan makin membesar. Media sosial di Iran kini diramaikan ajakan aksi protes ke jalan.

Reuters melaporkan, kemarahan publik meletus menyusul pengakuan yang terlambat dari pihak berwenang Iran bahwa mereka telah menembak jatuh sebuah pesawat penumpang milik maskapai Ukraina di pekan lalu.

Baca Juga: Video terbaru menunjukkan ada dua rudal Iran yang menabrak pesawat Ukraina

Aksi demo sendiri masih terus berlangsung. Para pengunjuk rasa, dengan para mahasiswa di garis depan, telah melakukan demonstrasi setiap hari di Teheran dan kota-kota lain sejak Sabtu pekan lalu, ketika pihak berwenang Iran mengakui peran mereka dalam menjatuhkan pesawat Ukraina dan menewaskan semua 176 penumpang, setelah berhari-hari menyangkal.

Pesawat penumpang Ukraina jatuh oleh rudal pertahanan udara pada 8 Januari ketika angkatan bersenjata Iran dalam siaga tinggi untuk membalas serangan Amerika Serikat (AS).

Selasa (14/1), Inggris, Prancis dan Jerman secara resmi menuduh Iran melanggar ketentuan perjanjian denuklirisasi tahun 2015, sebuah langkah yang dapat mengarah pada penerapan kembali sanksi AS atas Iran.

Presiden Iran menyebut bencana pesawat itu sebagai "kesalahan yang tak termaafkan". Militer Iran telah mengeluarkan permintaan maaf yang sangat besar dan pengadilan mengatakan telah menangkap beberapa dari mereka yang dituduh memiliki peran dalam kecelakaan itu, dalam upaya untuk memadamkan kemarahan publik.

Beberapa protes telah ditanggapi dengan keras oleh polisi Iran. Video di media sosial menunjukkan orang-orang dipukuli oleh polisi anti huru hara dan disetrum dengan tongkat listrik. Mereka juga merekam tembakan dan darah di tanah. Sebagian besar protes berkobar di malam hari.

Baca Juga: Iran menangkap orang yang merekam cuplikan meledaknya pesawat Ukraina

"Kami datang ke jalan-jalan," satu posting yang beredar di media sosial, Rabu (15/1), mendesak orang untuk bergabung dengan demonstrasi nasional menentang "pemerintah yang pencuri dan korup".

Media yang berafiliasi dengan pemerintah Iran melaporkan aksi protes yang terjadi, tetapi hanya memberikan rincian terbatas.

Polisi membantah menembaki pemrotes dan mengatakan petugas disuruh menahan diri. Pengadilan mengatakan telah menangkap 30 orang tetapi akan menunjukkan toleransi terhadap "protes hukum".

Baca Juga: Iran tangkap sejumlah orang yang terlibat dalam penembakan pesawat Ukraina

Warga Iran marah karena militer membutuhkan waktu berhari-hari untuk mengakui bahwa telah menembak jatuh pesawat Ukraina International Airlines 752, yang sebagian besar membawa warga Iran. Mereka bertanya mengapa pesawat diizinkan lepas landas pada saat ketegangan sedang tinggi.

Iran telah meluncurkan serangan rudal terhadap target AS di Irak beberapa jam sebelumnya sebagai pembalasan atas serangan drone AS yang menewaskan seorang komandan top militer Iran di Irak pada 3 Januari 2020.

New York Times melaporkan, rekaman kamera keamanan menunjukkan dua rudal, ditembakkan terpisah 30 detik, mengenai pesawat setelah lepas landas.

Baca Juga: Biar Iran tak punya senjata nuklir, PM Inggris minta Trump ganti perjanjian nuklir




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×