kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Gelombang tsunami virus corona di India semakin tinggi, kasus harian tembus 350.000


Senin, 26 April 2021 / 13:40 WIB
Gelombang tsunami virus corona di India semakin tinggi, kasus harian tembus 350.000
ILUSTRASI. Seorang pasien yang memakai masker oksigen terlihat di dalam ambulans menunggu untuk masuk ke rumahsakit untuk perawatan Covid-19 di Ahmedabad, India, 25 April 2021.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Gelombang tsunami Covid-19 di India semakin tinggi. Senin (26 April), negeri Sungai Gangga mencetak rekor global baru untuk peningkatan kasus harian virus corona atau lima hari berturut-turut.

Dengan 352.991 kasus baru, total infeksi virus corona di India telah melampaui angka 17 juta. 

Angka kematian juga naik, mencatat rekor tertinggi baru dengan 2.812 menjadi total 195.123. Rumahsakit yang penuh sesak di Delhi dan tempat lain menolak pasien setelah kehabisan pasokan oksigen medis dan tempat tidur.

"Saat ini, rumah sakit itu dalam mode mohon-dan-pinjam dan ini adalah situasi krisis yang ekstrem," kata juru bicara Rumahsakit Sir Ganga Ram di Delhi, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Jerman segera kirim pasokan oksigen dan keperluan medis lain ke India

Pada Minggu (25 April), Perdana Menteri Narendra Modi mendesak semua warga untuk divaksinasi dan berhati-hati.

Sementara rumahsakit dan dokter telah mengeluarkan pemberitahuan mendesak yang mengatakan, mereka tidak bisa menangani pasien yang terburu-buru.

Orang-orang mengatur tandu dan tabung oksigen di luar rumahsakit ketika mereka dengan putus asa meminta pihak berwenang untuk menerima pasien, fotografer Reuters mengungkapkan.

"Setiap hari, situasinya sama, kami dibiarkan dengan oksigen selama dua jam, kami hanya mendapat jaminan dari pihak berwenang," kata seorang dokter di televisi, seperti dilansir Reuters.

Baca Juga: Arab Saudi mengirimkan oksigen ke India untuk mengatasi kekurangan pasokan

Di beberapa kota yang paling parah terkena dampak, termasuk ibu kota, mayat dibakar di fasilitas darurat yang menawarkan layanan massal.

Saluran televisi NDTV menyiarkan gambar tiga petugas kesehatan di Negara Bagian Bihar sedang menarik tubuh di sepanjang tanah dalam perjalanan ke kremasi, saat petugas tandu kehabisan tenaga.

"Jika Anda belum pernah pergi ke kremasi, bau kematian tidak pernah meninggalkan Anda," ujar Vipin Narang, seorang profesor ilmu politik di MIT, Amerika Serikat, di Twitter.

"Hati saya hancur untuk semua teman dan keluarga saya di Delhi dan India yang mengalami neraka ini," ungkapnya, seperti dikutip Reuters.

Selanjutnya: India alami tsunami Covid-19, AS akan kirim bantuan ini



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×