Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Tak berselang lama setelah Kullander meninggal dunia, disusulah Vyacheslav Taran. Pada 25 November lalu, Vyacheslav Taran, bos perusahaan investasi kripto Libertex Group, ditemukan tewas dalam kecelakaan helikopter.
Kecelakaan terjadi di daerah Perancis dalam penerbangan dari titik awal Lausanne, Swiss ke Monako. Helikopter berjenis H130 tersebut diketahui hanya ditumpangi oleh Taran yang berusia 53 tahun dan seorang pilot asal Perancis berusia 35 tahun.
Tak hanya Taran, pilot asal Perancis itu pun dikabarkan juga meregang nyawa dalam kecelakaan helikopter. Banyak asumsi yang beredar apabila kematian Taran dalam kecelakaan helikopter ini diakibatkan oleh musuh-musuhnya.
Asumsi itu mencuat setelah salah satu media asal Rusia, Life, mengeklaim bahwa Taran memiliki banyak "musuh" di Rusia.
Musuh tersebut muncul setelah perusahaan investasi yang ia rintis, Forex Club, disebut merugikan banyak nasabah dan investor di Rusia. Asumsi kematian Taran akibat pihak ketiga itu belum diketahui kebenarannya.
Baca Juga: Tokocrypto Prediksi Desember 2022 Jadi Awal Masa Pemulihan Pasar Kripto
Hingga saat ini, pihak berwenang setempat sendiri tengah menginvestigasi lebih lanjut terkait penyebab kecelakaan helikopter dan kematian Taran serta pilot.
Dari hasil investigasi sementara yang sudah dilakukan, hasilnya tak menunjukkan bahwa terdapat kesengajaan yang bisa membuat helikopter tersebut jatuh dan menewaskan Taran.
Baik Mushegian, Taran, dan Kullander, ketiganya dirumorkan meninggal akibat adanya upaya pembunuhan yang dilakukan oleh pihak lain. Namun, hingga saat ini belum ditemukan bukti yang mendukung rumor tersebut.
Demikianlah rangkuman mengenai kejadian bos kripto meninggal dunia dalam waktu berdekatan, dari akhir Oktober hingga akhir November lalu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Misteri Kematian 3 Bos Kripto dalam Waktu Berdekatan"
Penulis : Zulfikar Hardiansyah
Editor : Zulfikar Hardiansyah