kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

General Motor akan hengkang dari tiga negara


Senin, 17 Februari 2020 / 18:24 WIB
General Motor akan hengkang dari tiga negara
ILUSTRASI. General Motor Co bakal hengkang dari tiga negara yaitu Australia, Selandia Baru, dan Thailand akhir tahun ini. REUTERS/Rebecca Cook/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD PACKAGE ? SEARCH ?BUSINESS WEEK AHEAD JUNE 13? FOR ALL IMAGES


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Handoyo .

GM memang tercatat telah banyak mengucurkan investasi untuk lini bisnis kendaraan listrik dan tanpa pengemudi guna mengejar kedigdayaan Tesla Inc. Miliaran dollar AS misalnya telah dikucurkan untuk mengembangkan mobil tanpa pengemudi setelah mengakuisisi Cruise LLC pada 2016 lalu.

Baca Juga: Gara-gara virus corona, industri otomotif China anjlok

Perampingan ini memang jadi salah satu strategi jangka panjang GM sejak mereka kembali dari kebankrutan pada 2009. GM menarik merek Chevrolet dari Eropa pada 2015, hengkang dari Rusia, dan menjual merek Opel dari Jerman, serta Vauxhaul di INggris kepada Peugeot SA pada 2017.

Penghentian penjualan, desain, dan operasi teknis di Australia dan Selandia Baru bakal membuat lini mobil Holden yang ikonik bakal terhenti. Holden merupakan mobil pertama di Australia yang diproduksi secara lokal sepenuhnya pada mulai 1948. Seri sedan komodor Holden bahkan menjadi mobil dengan penjualan terbaik sejak awal 2000-an hingga 2011.

Holden sejak dipimpin Presiden GM Marks Reuss pada 2008-2009 memang telah mengalami kemunduran pasar. Pangsa pasar mereka anjlok dari 13% menjadi 4,1% saja.

Meski demikian, lenyapnya Holden dari pasar telah banyak diprediksi sejak GM menutup fasilitas produksinya di pinggiran Elizabeth Selatan, Australia pada 2017 lalu. Ini akumulasi dari minimnya penjualan yang didapat seiring biaya produksi yang membengkak.




TERBARU

[X]
×