Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - Pengadilan Rusia telah memerintahkan perusahaan internet Yandex untuk menyembunyikan akses ke peta dan foto salah satu kilang minyak terbesar Rusia.
Hal ini dikarenakan adanya serangan berulang ke wilayah tersebut oleh pesawat nirawak Ukraina.
Mengutip Reuters yang melansir kantor berita negara TASS, Yandex yang sering disebut sebagai "Google Rusia", mengoperasikan mesin pencari terbesar di negara itu dan layanan daring lainnya seperti peta, terjemahan dan email, serta layanan taksi daring dan pengiriman makanan.
Berdasarkan laporan TASS, pengadilan di Moskow memerintahkan Yandex untuk mengecualikan informasi tentang infrastruktur kilang dari hasil pencariannya dengan menghapus dan mengedit gambar bengkel, stasiun kompresor, dan bagian lain pabrik dari Yandex Maps.
Baca Juga: Zelenskiy Laporkan Kerugian Besar Pasukan Rusia dan Korea Utara di Kursk, Rusia
Tidak jelas kilang mana yang dimaksud dalam putusan pengadilan tersebut. Akan tetapi TASS mengatakan fasilitas tersebut telah diserang empat kali oleh pesawat nirawak Ukraina pada tahun 2024.
Ukraina telah melancarkan banyak serangan terhadap fasilitas penyimpanan minyak dan kilang minyak Rusia, sebagai tanggapan atas invasi Moskow pada Februari 2022 dan serangan berulang kali terhadap kota-kota dan infrastruktur Ukraina.
Putusan pengadilan tersebut dapat diajukan banding. Yandex menolak berkomentar.
Tonton: Rusia Tetapkan Status Darurat di Crimea, Ada Apa?
Kilang minyak tersebut telah mencoba menyelesaikan masalah tersebut secara langsung dengan Yandex sebelum mengajukan masalah tersebut ke pengadilan, kata TASS.
Penggugat berpendapat bahwa ketersediaan informasi tentang kilang minyak tersebut secara daring telah melemahkan kemampuan pertahanan Rusia dan berdampak negatif pada angkatan bersenjata.