Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
Sengketa Wilayah Masih Buntu
Trump menyebut percakapannya dengan Putin pada Senin sebagai produktif. “Ada beberapa isu yang mudah-mudahan bisa kami selesaikan. Jika itu terjadi, perdamaian akan tercapai,” katanya.
Zelenskiy mengatakan pada Minggu telah dirumuskan kerangka kesepakatan bilateral dengan Trump mengenai jaminan keamanan bagi Ukraina.
Namun Trump menyebut kesepakatan itu baru 95% siap, sementara Zelenskiy mengaku meminta jaminan keamanan selama 50 tahun.
Dalam wawancara luas dengan kantor berita RIA, Lavrov mengatakan Ukraina dan negara-negara Barat harus menerima kenyataan bahwa Rusia memegang inisiatif di medan perang.
“Posisi prinsip kami tidak berubah. Inisiatif strategis sepenuhnya berada di tangan tentara Rusia,” ujarnya.
Trump mengatakan negara-negara Eropa diharapkan mengambil peran lebih besar dalam upaya keamanan dengan dukungan AS. Namun hal ini rumit karena Rusia menolak kehadiran pasukan asing di Ukraina.
Baca Juga: Perak Salip Nvidia, Jadi Aset Terbesar Kedua Dunia Setelah Emas
Zelenskiy mengatakan Ukraina tidak bisa memenangkan perang tanpa dukungan AS dan menegaskan tidak mempercayai Putin.
Ia menyebut dua isu utama dalam proposal perdamaian 20 poin masih belum terselesaikan, yakni kendali atas pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia, serta masa depan wilayah Donbas.
Rusia saat ini menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk Semenanjung Krimea yang dianeksasi pada 2014. Moskow juga mengklaim wilayah Donetsk dan Luhansk (Donbas), serta Zaporizhzhia dan Kherson, meski seluruh wilayah tersebut diakui secara internasional sebagai bagian dari Ukraina.
Menegaskan ambisi teritorial Rusia, Putin memerintahkan para jenderalnya melanjutkan operasi untuk merebut seluruh wilayah Zaporizhzhia, yang sekitar 75% sudah berada di bawah kendali Rusia.
Panglima pasukan Rusia di wilayah tersebut mengatakan pasukannya kini berjarak sekitar 15 kilometer dari kota terbesar Zaporizhzhia.
“Dalam waktu dekat, perlu melanjutkan ofensif bersama kelompok Timur untuk membebaskan Zaporizhzhia,” kata Putin menanggapi laporan tersebut.













