Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga emas dunia melemah tipis pada perdagangan Kamis (9/10/2025), setelah sehari sebelumnya menembus level psikologis US$ 4.000 per ons troi dan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa.
Pelemahan ini terjadi karena investor melakukan aksi ambil untung di tengah ketidakpastian ekonomi dan geopolitik global serta ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS).
Baca Juga: Harga Emas Antam Logam Mulia Naik Rp 7.000 Per Gram Hari Ini Kamis (9/10)
Mengutip Reuters, harga emas spot turun 0,4% menjadi US$ 4.021,99 per ons troi pada pukul 01.17 GMT, setelah sempat mencapai rekor US$ 4.059,05 per ons troi pada perdagangan Rabu (8/10).
Sementara itu, kontrak emas berjangka AS untuk pengiriman Desember melemah 0,7% ke posisi US$ 4.042,60 per ounce.
Koreksi harga terjadi setelah rilis risalah rapat The Fed (Fed) pada 16–17 September lalu menunjukkan bahwa pejabat bank sentral sepakat risiko terhadap pasar tenaga kerja AS meningkat, sehingga membuka ruang untuk pemangkasan suku bunga acuan.
Meski demikian, mereka tetap berhati-hati mengingat tekanan inflasi yang masih tinggi serta perdebatan mengenai seberapa besar beban suku bunga terhadap perekonomian.
Baca Juga: Grafik Harga Emas Antam Hari Ini (9 Oktober 2025), Naik atau Turun?
Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan Oktober dan Desember, dengan probabilitas masing-masing 95% dan 83%, menurut alat pantau CME FedWatch.
Harga emas cenderung menguat di tengah lingkungan suku bunga rendah dan ketidakpastian ekonomi karena logam mulia ini tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset).
Selain faktor kebijakan moneter, pasar keuangan global juga tengah diguncang gejolak politik di Jepang dan Prancis, serta penutupan sebagian aktivitas pemerintahan AS (government shutdown) yang menambah kekhawatiran investor.
Kondisi ini mendorong investor beralih ke aset safe haven seperti emas.
Baca Juga: Rekor Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Kamis 9 Oktober 2025 Naik
Secara keseluruhan, harga emas telah melonjak 54% sepanjang tahun berjalan (year-to-date), ditopang oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral, meningkatnya permintaan dari Exchange-Traded Fund (ETF) berbasis emas, serta melemahnya dolar AS dan minat investor ritel sebagai lindung nilai terhadap risiko geopolitik dan perdagangan.
Kepemilikan SPDR Gold Trust ,ETF emas terbesar di dunia naik 0,14% menjadi 1.014,58 ton pada Rabu (8/10) dari posisi 1.013,15 ton sehari sebelumnya.
Untuk logam mulia lainnya, harga perak spot naik 0,1% ke US$ 48,91 per ons troi, setelah sempat menyentuh rekor tertinggi US$ 49,57 di sesi sebelumnya.
Sementara itu, platinum turun 0,7% menjadi US$ 1.650,60, dan palladium terkoreksi 1% ke US$ 1.435,25 per ons troi.