kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.633   22,00   0,13%
  • IDX 8.074   34,09   0,42%
  • KOMPAS100 1.122   3,95   0,35%
  • LQ45 805   0,95   0,12%
  • ISSI 280   1,03   0,37%
  • IDX30 421   -0,32   -0,08%
  • IDXHIDIV20 486   2,09   0,43%
  • IDX80 123   0,23   0,19%
  • IDXV30 132   0,30   0,23%
  • IDXQ30 134   0,36   0,27%

Harga Minyak Dunia Stagnan Selasa (23/9) Pagi, Brent ke US$66,56 & WTI ke US$62,29


Selasa, 23 September 2025 / 08:55 WIB
Harga Minyak Dunia Stagnan Selasa (23/9) Pagi, Brent ke US$66,56 & WTI ke US$62,29
ILUSTRASI. An oil pump jack pumps oil in a field near Calgary, Alberta, July 21, 2014. Pump jacks are used to pump crude oil out of the ground after an oil well has been drilled. REUTERS/Todd Korol


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia bergerak datar pada Selasa (23/9/2025), seiring pelaku pasar menimbang risiko pasokan akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Rusia.

Sementara kekhawatiran tarif perdagangan yang dapat menekan permintaan bahan bakar masih membayangi.

Baca Juga: Harga Minyak Ditutup Melemah 0,2% di Awal Pekan, Terseret Peningkatan Ekspor Irak

Melansir Reuters, kontrak berjangka minyak Brent tercatat stabil di level US$66,56 per barel pada pukul 00.41 GMT.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik tipis 2 sen menjadi US$62,29 per barel.

Situasi di Gaza kembali memanas. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan dua rumah sakit di Kota Gaza berhenti beroperasi akibat serangan darat Israel dan kerusakan dari serangan udara berkelanjutan.

Baca Juga: Harga Minyak Menguat di Tengah Ketegangan Eropa dan Timur Tengah

Tank-tank Israel disebut semakin masuk ke wilayah padat penduduk tersebut.

Di sisi diplomatik, puluhan pemimpin dunia berkumpul di PBB pada Senin untuk mendukung pengakuan negara Palestina.

Langkah tersebut dinilai bersejarah, meski menghadapi penolakan keras dari Israel dan sekutunya, Amerika Serikat.

Di Eropa, risiko pasokan energi kian mencuat. Ukraina dalam beberapa pekan terakhir meningkatkan serangan drone ke fasilitas energi Rusia, termasuk kilang dan terminal ekspor.

Sementara Uni Eropa berencana mempercepat larangan impor LNG Rusia setahun lebih awal sebagai bagian dari paket sanksi ke-19, setelah mendapat tekanan dari Presiden AS Donald Trump.

“Pergerakan harga minyak relatif datar karena pasar masih mencerna dampak upaya Uni Eropa membatasi pasokan Rusia,” kata analis ANZ, Daniel Hynes, dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Pengakuan Palestina Kian Luas, Israel Ancam Balas dengan Aneksasi

Ketegangan juga meningkat di Eropa Timur. NATO menuding Rusia melanggar wilayah udara Estonia dan Polandia, yang menurut Inggris berpotensi memicu konflik bersenjata.

Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pasukannya telah menguasai pemukiman Kalynivske di wilayah Dnipropetrovsk, Ukraina.

Dari sisi fundamental, data Joint Organizations Data Initiative (JODI) menunjukkan ekspor minyak mentah Arab Saudi pada Juli turun ke level terendah dalam empat bulan.

Sebaliknya, Irak yang merupakan produsen terbesar kedua di OPEC justru meningkatkan ekspor sesuai kesepakatan OPEC+, menurut pernyataan perusahaan pemasaran minyak negara itu, SOMO.

Selanjutnya: Rekor Baru Pecah Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Selasa (23/9) Melesat Naik Rp 41.000

Menarik Dibaca: Rekor Baru Pecah Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Selasa (23/9) Melesat Naik Rp 41.000


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×